Friday, November 4, 2016

Hizb Bahar

* *Imam Abul Hasan Shadhali saying about Hizbul-Bahr and benefits**
1.A place where my Hizb (i.e. Hizbul-Bahr) is recited will be protected from mischiefs and evils.
2.One, who recites it to protect himself from the cruelty of an oppressor, will be protected.
3.One who recites it after every five times prayers, will be guarded fromI the accidents of the time, he will be rich and he will attain good fortune iJn his movements. K
4.One who recites it in the first moment of Friday (i.e. sun rising) will be bestowed peace.
5.A house where this litany is recited will be protected from fire.
6.If this written litany is hung on a dead body, it will be protected from fierce animals and birds.
...
There are many more secrets too.
Bismillahi Babuna;
I give my ijaza to read the Hizbul Bahr, you may read it with this Condition.
But to receive it's openings or barakah then you need to give, Spiritual Sadaqah-Charity in honour of the Imam Shadhili, this is a Special Sufic way, from me, that will help to increase its power too.
*Paying Sadaqah-Spiritual Charity* to purifying the effectiveness of the Hizbul Bahr; This is done by reciting 100 Surah Fatiha and send it to the soul of Imam Shadhili and say this:
Ya Imam Shadhili for the sake of this 100 (Surah Fatiha, the Opener) I send this as a (Gift-Hadiya) to your soul, may this increase and give you more Nur and Honour and may your maqam raise higher in the honour of our beloved (peace be upon him) and in Allah’s courtroom. I ask you, by your Hizbul Bahr to open and unlock it secrets  to me and in me! And give me the ability to drink from its power and benefit me inwardly and outwardly in deen and dunya  from its power and may it protect  me by its secret letters and movements and from the Unseen Men and Jinn and Muwakkals-Guards that guard it that they open support me, by it, from it, in it, through it, and encompass and entwine me by it in all my affairs.
Read 100 surah Al-Fatiha and (1000 surah Ikhlas this would be better)
Then before EVERY recital of Hizbul Bahr recite 1 surah Al-Fatiha sending the gift-Hadiya  to the soul of  Imam Shadhili and asking for this Support and assistance (al-Madad) of the Hizbul Bahr and again when you finish again  recite 1 surah Al-Fatiha sending the gift-Hadiya to the soul of  Imam Shadhili.
Something extra;
*Another Secret of  Surah al-Fatiha 100 times*
*And If its in your ability to keep reciting 100 Surah Al-Faitha each day,  After which you make Dua,
remember salawat 1st and then 100 surah Al-Fatiha end with salawat why;
*"If one reads Surah al-Fatiha 100 times and then Supplicates (Dua) to Allah for something, it is accepted by Allah. [Darimi]*
A Secret which you need to Understand; Reading 1 Surah Al-Fatiha  you are drinking from all the Knowledge and power of  the 100 Holy Scrolls and 4 holy books Torah (Old Testament), the Injiil (New Testament) and the Zaboor (Psalms) and the Quran-(Final Testament) all of that and more is encompassed inside Surah Al-Fatiha.
Yours Abu Zara Muhammad Sajad Ali
HIZIB BAHR versi Asy-Syadzili, Doa Dzikir Amalan Imam Abu Hasan Asy-Syadzili (KSA - 8) *
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Yaa ‘aliyyu yaa ‘azhiimu yaa haliimu yaa ‘aliim. Anta Rabbii, wa’ilmuka hasbii, fani’mar-rabbu rabbii, wani’mal hasbu hasbii, tanshuru man tasyaa-u wa antal ‘aziizur rahiim.  Nas-alukal ‘ishmata fil harakaati was-sakanaati wal kalimaati wal iraadaati wal khatharaati, minasy-syukuuki wadz-dzunuuni wal auhaamis-saatirati lilquluubi ‘an muthaala’atil ghuyuub
“Dengan menyebut asma’ Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, Wahai Yang Maha Luhur, wahai Yang Maha Agung, wahai Yang Maha Penyantun, wahai Yang Maha Mengetahui. Engkau Tuhanku, Ilmu-Mu cukup bagiku. Engkau sebaik-baik Tuhanku. Sebaik-baik pencukupan adalah pencuku-panku. Engkau menolong orang yang Engkau kehen-daki, dan Engkau Dzat Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Kami memohon kepada-Mu penjagaan terhadap segala gerak-gerik, diam, kata-kata, kehendak, pikiran (unek-unek), persangkaan, keraguan dan angan-angan yang menutup hati untuk dapat melihat yang ghaib.

Faqadibtuliyal mukminuuna wazulziluu zilzaalan syadiidaa. Wa idz yaquulul munaafiquuna 
wala-dziina fiiquluubihim maradhum-maa wa’ada-nallaahu wa rasuuluhuu illaa ghuruuraa
Allah benar-benar menguji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat.
Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: "Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya".  (QS al-Ahzab : 12).

Fa tsabbitnaa wanshurnaa wasakh-khir lanaa haadzal bahra kamaa sakh-khartal bahra limuu-saa ‘alaihis-salaam, wasakh-khartan naara li-ibraahiima ‘alaihis-salaam, wasakh-khartal jibaa-la wal hadiida lidaawuuda ‘alaihis-salaam, wa sakh-khartar-riiha wasy-syayaathiina wal jinna lisulaimaana ‘alaihis-salaam, wasakh-khirlana kulla bahrin huwa laka fil ardhi was-samaa-i, walmulki walmalakuuti, wabahrad-dunyaa wabahral aakhi-rah. Wasakh-khir lanaa kulla syai-in. Yaa man biyadihii malakuutu kulli syai’n
Karenanya, kuatkanlah kami, tolonglah kami, dan tundukkanlah lautan ini kepada kami, sebagaimana Engkau telah menundukkan lautan kepada Nabi Musa as; Engkau tundukkan api kepada Nabi Ibrahim as; Engkau tundukkan gunung dan besi kepada Nabi Dawud as; dan Engkau tundukkan angin, syetan dan jin kepada Nabi Sulaiman as. Tundukkanlah kepada kami setiap laut milik-Mu di bumi dan di langit, setiap kerajaan dan kekuasaan, dan (tundukkan kepada kami) lautan dunia dan akhirat. Serta tundukkan kepada kami segala sesuatu, Wahai Tuhan yang di tangan-Nya kekuasaan segala sesuatu.


Kaaf haa yaa ‘aiin shaad, Kaaf haa yaa ‘aiin shaad, Kaaf haa yaa ‘aiin shaad. Unshurnaa  fa-innaka khairunnaashiriin, waftah lanaa fa-innaka khai-rul faatihiin, waghfirlanaa fa-innaka khairul ghaafiriin, warhamnaa fa-innaka khairur-raahi-miin, warzuqnaa fa-innaka khairur-raaziqiin, wahdinaa wanajjinaa minal qaumizh-zhaalimiin, wahab lanaa riihan thayyibatan kamaa hiya fii ‘ilmika, wansyurhaa ‘alainaa min khazaa-ini rahmatika, wahmilnaa bihaa hamlal karaamati ma’as-salaamati wal ‘aafiyati fid-diini wad-dunyaa wal aakhirah, innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir
Kaaf haa yaa a’iin shaad (3x). Tolonglah kami, karena Engkau sebaik-baik penolong. Bukakan kepada kami (rahmat-Mu), karena Engkau sebaik-baik Pembuka. Ampunilah kami, karena Engkau sebaik-baik pengampun dosa. Sayangilah kami, karena Engkau sebaik-baik penyayang. Anugerahilah kami rizki, karena Engkau sebaik-baik Pemberi rizki. Tunjukilah kami dan selamatkanlah kami dari kaum yang zhalim. Anugerahkan kepada kami angin yang baik, sebagaimana Yang Engkau ketahui. Tebar-kanlah angin tersebut kepada kami dari gudang simpanan rahmat-Mu. Pikulkanlah kepada kami muatan kemuliaan, keselamatan dan kesejahteraan dalam urusan agama, dunia dan akhirat. Karena Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Allahhumma yassir lanaa umuuranaa ma’arraahati liquluubinaa wa abdaaninaa, was-salaamati wal’aafiyati fii diininaa wadunyaanaa, wakun lanaa shaahiban fii safarinaa wa hadharinaa wakhaliifatan fii ahlinaa, wathmis ‘alaa wujuuhi a’daa-inaa, wamsakh-hum ‘alaa makaanatihim falaa yastathii’uunal mudhiyya walal majii-a ilainaa
Ya Allah! Mudahkanlah kepada kami semua urusan kami dengan perasaan lega/rehat didalam hati dan badan kami, serta keselamatan dan kesehatan/ kesejahteraan didalam agama dan dunia kami. Jadilah Engkau sebagai teman kami sewaktu dalam perjalanan dan kehadiran kami, serta sebagai pengganti didalam keluarga kami. Binasakanlah wajah-wajah musuh kami dan ubahlah mereka di tempat mereka berada, sehingga mereka tidak mampu berjalan/lewat dan kembali ke arah kami.

Walau nasyaa-u latha-masnaa ‘alaa a’yunihim fastabaqus-shiraata fa-annaa yubshiruun. Walau nasyaa-u lama-sakhnaahum ‘alaa makaanatihim famas-tathaa’uu mudhiyyan walaa yarji’uun
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka betapakah mereka dapat melihat (nya). Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami rubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali. (QS Yasin : 66-67).

Yaa siin. Walqur-aanil hakiim. Innaka laminal mursaliin. ‘alaa shiraathimmustaqiim. Tanziilal ‘aziizir-rahiim. Litundzira qauman maa undzira aabaa-uhum fahum ghaafiluun. Laqad haqqal qaulu ‘alaa aktsarihim fahum laa yukminuun. Innaa ja’alnaa fii a’naaqihim aghlaalan fahiya ilal adzqaani fahum muqmahuun. Waja’alnaa min baini aidiihim saddan wamin khalfihim saddan fa-aghsyainaahum fahum laa yubshiruun
Yaasiin. Demi Al Qur'an yang penuh hikmah, sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul, (yang berada) di atas jalan yang lurus, (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.   Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (QS Yaasiin : 1-9).

Syaahatil wujuuh (Dibaca 3 x).Wa’anatil wujuuhu lilhayyil qayyuumi waqad khaaba man hamala zhulmaa
Buruklah wajah-wajah mereka.Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman. (QS Thaha : 111).

Thaa siin. Haa miim aiin siin qaaf. Marajal bahraini yaltaqiyaani bainahumaa barza-khun laa yabghiyaan
Thaa siin. Haa miim ‘aiin siin qaaf.  Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.  (QS ar-Rahman : 19-20)

Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim. Hummal amru wajaa-an nashru, fa’alainaa laa yunsharuun.  Haa miim, Tanziilul kitaabi minal-llaahil ‘aziizil ‘aliim. Ghaafiridz-dzanbi waqaabilit-taubi syadiidil ‘iqaabi dzit-thauli laa ilaaha illaa huwa ‘ilaihil mashiir
Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, urusan diluaskan dan datang pertolongan/kemenangan kepada kami, sehingga mereka tidak mendapatkan pertolongan.
Haa miim. Diturunkan Kitab ini (Al Qur'an) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui, Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya; Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk). (QS al-Mukmin : 1-3)

Bismillaahi baabunaa, tabaaraka hiithaanunaa, yaa siin saqfunaa, kaa haa yaa ‘aiin shaad kifaayatunaa, haa miim ‘aiin siin qaaf himaa-yatunaa. Qaaf, walqur-aanil majiidi wiqaa-yatunaa
‘Bismillah’ pintu kami, ‘Tabaaraka’ pagar kami, ‘Yaasiin’ atap kami, ‘Kaaf haa yaa ‘aiin shaad’ pelindung kami, dan ‘Haa miim ‘aiin siin qaaf’ pemelihara kami. ‘Qaaf. Wal-qur-aanil majiid’, penjaga kami.

Fasayakfiikahumullaah, wahuwas-samii’ul ‘aliim  (3 x)
Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS al-Baqarah : 137)

Sitrul’arsyi masbuulun ‘alainaa, wa’ainullaahi naazhiratun ilainaa, bihaulillaahi laa yuqdaru ‘alainaa. Wallaahu min waraa-ihim muhiith. Bal huwa qur-aanum-majiid. Fii lauhim-mahfuuzh
Tirai ‘arasy diturunkan kepada kami dan ‘Mata’ (Pengawasan) Allah memandang kami, berkat kekuatan Allah mereka tidak mampu menguasai kami.
padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka.  Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur'an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh. (QS al-Buruj : 20-22)

   Fallaahu khairun haafizhan wahuwa arhamur-raahimiin.(Dibaca 3 x)
Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang.(QS Yusuf : 64)

Inna waliyyiyallaahul ladzii nazzalal kitaaba wahuwa yatawallas-shaalihiin. (Dibaca 3 x)
Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh. (QS al-A’raf : 196)

Hasbiyallaahu laa ilaaha illaa huwa ‘alaihi tawakkaltu wahuwa rabbul’arsyil ‘azhiim. (3 x)
Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung. (QS at-Taubah : 129)

Bismillaahilladzii laa yadhurru ma’asmihii syai-un fil ardhi walaa fis-samaa-i wahuwas-samii’ul ‘aliim (Dibaca 3 x)
Dengan menyebut asma’ Allah Yang dengan asna’-Nya itu tidak ada sesuatu pun yang membahayakan di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

A’uudzu bikalimaatillaahit-taammaati kullihaa min syarri maa khalaq (Dibaca 3 x)
Aku berlindung dengan perantaraan kalimat-kalimat Allah yang sempurna seluruhnya dari keburukan apa saja yang Dia ciptakan.

Walaa haula walaa quwwata ila billaahil ‘aliyyil ‘azhiim (Dibaca 3 x)
Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Agung.

Washalallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadinin-Nabiyyil ummiyyi wa’alaa aalihii washahbihii wasalam
Semoga Allah melimpahkan rahmat ta’zhim dan salam sejahtera kepada junjungan kami  Muham-mad, seorang Nabi yang buta huruf, dan juga kepada para keluarga dan sahabatnya.

Didalam suatu naskah, ada tambahan bacaan :

Innallaaha wamalaa-ikatahuu yushalluuna ‘alan-nabiyyi, yaa ayyuhalladziina aamanuu shalluu ‘alaihi wasalimuu tasliimaa.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS al-Ahzab : 56)
Dalam sebuah naskah yang lain, ada tambahan bacaan ayat kursi :

Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum. Laa ta’khudzuhuu sinatun walaa nauum. Lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhi man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum walaa yuhii-thuuna bisyai-in min ‘ilmihii illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardha walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS al-Baqarah : 255)
Dalam naskah lainnya, ada tambahan bacaan berikut ini :

Yaa Allaah, Yaa nuuru yaa haqqu yaa mubiin. Uksunii min nuurika, wa ‘alimnii min ‘ilmika, wa afhimnii ‘anka, wa asmi’nii minka, wabash-shirnii bika, wa aqimnii bisyuhuudika, wa albisnii libaasat-taqwaa minka, innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir.
“Ya Allah! Wahai an-Nur (Pencipta Cahaya), wahai al-Haqq (Maha Benar), wahai al-Mubiin (Yang Terang). Berilah aku pakaian sebagian dari Nur-Mu, Ajarilah aku sebagian dari Ilmu-Mu, Berilah aku pemahaman dari-Mu, Perdengarkanlah aku dari-Mu, Berilah kami kemampuan untuk mengeta-hui denganMu, bangkitkanlah aku untuk menyaksi-kan-Mu, berilah aku pakaian takwa dari-Mu, karena Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Yaa samii’u  yaa ‘aliimu yaa haliimu yaa ‘aliyyu yaa Allaah! Isma’ du’aa-ii bikhashaa-ishi luth-fika, aamiin
Wahai Yang Maha Mendengar, wahai Yang Maha Mengetahui, wahai Yang Maha Penyantun, Wahai Yang Maha Tinggi, wahai Allah! Dengarkan doaku, berkat kekhususan sifat lemah lembut-Mu. Amin.
أَ
Yaa ‘azhiimas-sulthaan, yaa qadiimal ihsaan, yaa daa-imanna’maa-i, yaa baasithar-rizqi, yaa ka-tsiiral khairaat, yaa waasi’al ‘athaa-i, yaa daafi’al balaa-i, yaa saami’ad-du’aa-i, yaa haadhiran laisa bighaa-ibin, yaa maujuudan ‘indas-syadaa-idi, yaa khafiyyal luthfi, yaa lathiifas-shun’i, yaa haliiman laa ya’jalu, iqdhi haajatii birahmatika yaa arhamar-raahimiin.
Wahai Yang Agung Kekuasaan-Nya! wahai Yang Dahulu kebaikan-Nya! wahai Yang Terus Menerus pemberian nikmat-Nya! wahai Yang Membeber rizki! Wahai Yang Banyak Kebaikan-Nya! Wahai Yang Luas pemberian-Nya! Wahai Penolak balak! Wahai Pendengar doa! Wahai Yang hadir, Yang tidak pernah absen! Wahai Yang Selalu Ada di masa genting! Wahai Yang Tersem-bunyi sifat Kelemahlembutan-Nya! Wahai Yang Maha Halus Penciptaan-Nya! Wahai Yang Maha Penyantun yang tidak terburu-buru! Kabul-kanlah hajatku, berkat rahmat-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dari sekalian yang pengasih.
Doa Setelah Membaca Hizib Bahr : Disusun oleh Syaikh Zarruq,  penulis syarah Hizib Bahr.

Allaahumma innaka ta’lamu maa nahnu fiih, wamaa nathlubuhuu wanartajiihi min rah-matika fii amrinaa kullih, fayassir lanaa maa nahnu fiihi min safarinaa wamaa nathlu-buhuu min hawaa-ijinaa, waqarrib ‘alainal masaafaat, wasalimnaa minal ’ilali wal aafaat, walaa taj’alid-dunyaa akbara hammi-naa, walaa mablagha ‘ilminaa, walaa tusallith ‘alainaa man laa yarhamunaa, birahmatika yaa arhamar-raahimiin. Washalallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa aalihii washah-bihii wasalam.
“Yaa Allah! Sungguh Engkau mengetahui apa sajavyang kami ada didalamnya, apa yang kami cari dan kami takuti dari rahmat-Mu dalam urusan kami seluruhnya. Karenanya, mudahkan-lah bagi kami (selama) dalam perjalanan kami dan hajat-hajat yang kami cari. Dekatkan kepada kami jarak  yang jauh. Selamatkanlah kami dari cacat dan bencana. Jangan Engkau jadikan dunia ini menarik sebagian besar perhatian kami dan batas akhir dari pengetahuan kami. Jangan Engkau kuasakan kepada kami orang yang tidak memiliki kasih sayang kepada kami, berkat rahmat-Mu, Wahai Yang Maha Penyayang dari sekalian yang penyayang. Semoga Allah melim-pahkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Miuhammad, beserta keluarga dan sahabatnya.

No comments:

Post a Comment

*Untuk Kalangan Sendiri