Tuesday, December 17, 2019
Tawasul Naqsybandiyun Haqqaniyun Nazimiyya Rabbaniyun
Wednesday, December 11, 2019
Obat risau
Friday, November 29, 2019
Wirid Sakran
Monday, November 18, 2019
Bacaan sebelum tidur Azzumar 53

Thursday, November 14, 2019
Doa pagi dan sore
Tuesday, October 29, 2019
Ijazah anti sihir
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani memberikan ijazah untuk semua murid, muhib dan jemaah pada umumnya sebuah amalan untuk perlindungan dari sihir, yakni dengan membaca Surat Al-Fath (48:1-2) dilanjutkan dengan Surat an-Naml (27:30) dan dibaca 7 kali setiap bakda shalat maktubah (shalat 5 waktu).
Monday, October 28, 2019
Wirid Usaha
Bismillahirahmanirrahiim 1001x
Yaa Allaah Yaa Muhammad 1000x
Laa tudrikuhul abshoru wa yudrikuhuk abshoro wa huwal lathiful khabir 70x
Ala wahjubanni min aduwwin
Wa Dzdzalimi bi haqqi samaakhin Asmakhin salmatin samat 25x
Allahuma shali wa salim ala sayyidina muhammad 100x
Kyai Shohib Ismail
Sunday, October 13, 2019
Perlindungan
Sultan al-Awliya Mawlana Syekh Nazim al-Haqqani
Lefke, Siprus, 21 Desember 2012
"Subhaana ‘Lladzi yusabbihu ‘r-Ra`du bi-hamdihi wa ‘l-mala'ikatu min khiifatihi wa Huwa `ala kullu syay'in Qadiir." Sayyidina Abbas (r) berkata, “Barang siapa yang mengucapkan ini dan sesuatu terjadi padanya, aku akan bertanggung jawab atas penebusan (hukumannya).” Oleh sebab itu, bacalah berulang-ulang setiap waktu. "Subhaana ‘Lladzi yusabbihu ‘r-Ra`du bi-hamdihi wa ‘l-mala'ikatu min khiifatihi wa Huwa `ala kullu syay'in Qadiir."
Wahai Tuhan kami, curahkanlah rahmat-Mu kepada kami. Lindungilah kami, jika sesuatu terjadi pada kami atau di sekeliling kami, wahai Tuhan kami. Kami adalah hamba-Mu yang lemah. Orang-orang tidak tahu apa-apa tentang agama mereka dan oleh sebab itu, hujan turun pada mereka, bukannya hujan rahmat, melainkan hujan pertanda kemurkaan dari langit. Allah Ya Rabbi.... ampunilah kami dan maafkanlah kami, dan terimalah tobat kami, wahai Tuhan kami. Kami adalah hamba-Mu yang lemah, kami juga lalai wahai Tuhan kami, kirimkanlah kepada kami orang yang dapat menunjukkan jalan bagi pengabdian kami, wahai Tuhan kami. Tawba Ya Rabbii, tawba Ya Rabbii, tawba, astaghfirullah.
Wahai hamba-hamba Tuhan, tinggalkan apa yang tak bermakna, dan berjalanlah di jalur menuju Jalan Surgawi. Daripada berkumpul dan berteriak-teriak di jalan, tinggalkan ini dan masuklah ke rumah-rumah Allah (swt). Masjid adalah rumah Allah. Berkumpullah di masjid dan memohonlah, berdoalah agar rahmat turun pada kalian. Apa urusan kalian di jalan-jalan? Kepada siapa kalian berteriak-teriak? Kalian berseru pada yang tidak mempunyai kehidupan. Pergilah ke masjid dan berzikir, mintalah dan menangislah… menangislah! Dan berdoalah kepada Tuhan kalian, agar Dia (swt) mengubah situasi ini menjadi situasi yang lain.
Ya Muhawwili Al Hawl ila Al Hal. Ubahlah situasi kami menjadi situasi terbaik, wahai Tuhan kami. Kami adalah hamba-hamba-Mu yang lemah, bantulah kesulitan kami, demi Nabi-Mu al-Musthafa (s). Dan demi semua orang yang mempunyai kehormatan. Yaa Mawlay, Yaa Rabbana, Subhana Allah wa ‘l-hamdulillah wa la ilaha illa Allah, wa Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahi ‘l-Hamd. Fatiha.
"Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka." (9:67) Ayat suci. Mereka melupakan Allah (swt). Mereka melupakan Tuhan mereka dan Allah (swt) melupakan mereka. Orang-orang yang lupa, mereka telah meninggalkan Tuhan mereka. Tuhan mereka pun meninggalkan mereka.
Wahai bangsa Mesir, gunakan pikiran kalian, pemahaman kalian, iman kalian, pengabdian kalian. Berikan pengabdian dan Allah (swt) akan mengurus segala keperluan kalian di dunia dan janji al-Haqq (swt) adalah mengaruniai Surga. "Inna ‘l-ladziina aamanu wa `amilu ‘sh-shalihaati kaanat lahum jannatu ‘l-firdawsi nuzulan" (18:107) "Khaalidiina fiihaa laa yabghuuna `anhaa hiwalaa" (18:108) Tidak ada seorang pun pada saat itu yang akan mengatakan bahwa, “Aku sudah jenuh!” Tidak, Hasya! Selamanya! Selamanya! Pada saat itu tidak ada yang mengatakan, “Aku sudah bosan!” Tidak.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah Surga Firdaus menjadi tempat tinggal dan mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya. (18:107-108)
Lebih banyak lagi! Wahai Tuhan kami, karuniakanlah kami lebih banyak lagi! Karuniakanlah kepada kami dari Kemurahan-Mu! Mintalah lebih banyak kepada Allah (swt), Tuhan kalian. Apa yang ada di dunia? Sekarang kalian hidup, besok kalian tiada, wahai manusia! Tinggalkan bisikan Setan dan datanglah, datanglah, terimalah ajaran Nabi (s). Wahai bangsa Mesir, kalian mengikuti ajaran Setan! Kalian, kalian semua adalah para cendikiawan, mengapa? Tinggalkan Setan, tinggalkan jalannya Setan, dan kembalilah pada Tuhan kalian, Subhana Allah! Subhana Allah! Kami bukan orang Arab, kami masih dimaklumi bila melakukan kesalahan, tetapi kalian tahu, al-Qur’an yang agung, kitab itu berbahasa Arab tetapi kalian menentangnya! Hukuman kalian akan berlipat ganda, Allah!
Shafar Al-Khayr, wahai Tuhan kami! Ampunilah kelemahan kami. Ampunilah kesulitan kami, khususnya bulan ini. Shafar al-khayr adalah bulan terberat di dalam setahun. Jika mereka tidak kembali kepada Islam, tidak ada kehidupan bagi mereka. Sebuah ungkapan bahasa Arab mengatakan, "Tidak ada kehidupan bagi yang kalian panggil.” Kalian akan seperti orang-orang yang dilupakan. Tawba Ya Rabbii! Bertobatlah kepada Tuhan kalian, wahai bangsa Mesir! Dan mintalah siapa yang akan menjadi baik untuk kehidupan kalian dan juga siapa yang akan memberi syafaat bagi kalian di Akhirat. Mintalah kepada Allah agar diberikan seorang Sultan, sebagaimana Nabi (s) bersabda, “Sultan adalah bayangan Allah (swt) di bumi.” Di mana Sultan kalian? Kalian mengumpulkan dari pasar dari orang-orang biasa untuk menjadi Sultan bagi kalian, tidak! Tidak! Apa yang telah dikaruniai Allah sejak awal hingga akhir, adalah seorang Sultan. Mintalah agar diberikan seorang Sultan.
Seorang Sultan, sebagaimana sabda Nabi (s), “Sultan adalah bayangan Allah (swt) di bumi.” “Taatilah Allah, taati Nabi dan orang-orang yang mempunyai otoritas di antara kalian." (4:59) Mereka yang memerintah kalian, “bayangan Allah” adalah Sultan. Allahu Akbar! Tawba Ya Rabbi, tawba Ya Rabbi, tawba astaghfirullah.
Gunakan pikiran kalian, wahai bangsa Mesir. Jangan menjadi mabuk atau tidak peduli. Tidak terhormat bagi bangsa Mesir untuk tidak peduli dan menolak kebenaran dari Islam. Kebenaran dari Islam dan petunjuknya, bagaimana seharusnya seseorang hidup. “Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (96:5) Dia mengajari mereka. Mereka belajar dari Allah...dari Nabi (s). Tetapi orang-orang, mereka menyerangnya dan berkata, “demokrasi.” Kalian mengikuti Setan dan jalannya, “sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.” (6:21) “Innahu La Yuflihu” (6:21) Kembalilah kepada kalam Al Haqq. Ambillah seorang Sultan, karena “sesungguhnya Sultan adalah bayangan Allah (swt) di bumi.” Itu artinya ia didukung, didukung dan dimuliakan. Allah membusanai Sultan itu dengan busana kejayaan. Dia (swt) membusanainya dengan busana keberanian. Dia (swt) membusanainya dengan busana keutamaan. Dia (swt) membusanainya dengan keakraban. Dia (swt) membusanainya dengan busana pengampunan. Dia (swt) membusanainya dengan busana keadilan. Dia (swt) membusanainya dengan busana kedermawanan.
Ketika seorang Sultan datang, semua yang berasal darinya adalah kebaikan dan kemenangan. Menang dengan keberkahan Sultan. Tidak ada orang yang menjadi Sultan lalu tidak meninggalkan apa-apa, tidak pernah seperti itu! Tetapi orang-orang biasa, apa yang dapat mereka berikan kepada kalian? Mereka tidak mempunyai apa-apa untuk diberikan. Allah (swt) memberi melalui Kesultanan-Nya, dari Sifat Surgawi seorang Sultan. Dia (swt) memberi kekuatan kepada Sultan. Dia (swt) membusanai mereka dengan kejayaan. Dia (swt) membusanainya dengan kedermawanan, pengampunan, dan dengan busana keadilan. Membusanai mereka dengan segala sesuatu yang orang inginkan. Dia (swt) membusanai mereka dengan rahmat di dalam hatinya dan dengan pengampunan. Allahu Akbar!
Wahai bangsa Mesir, kalian hidup di tanah yang kaya dengan pengetahuan tentang Islam. Kalian adalah negeri yang paling terkenal dengan ilmu dan ulamanya, karena mereka mengetahui dan memahami kitab suci al-Qur’an—di mana kebanyakan orang tidak memahaminya. Masya'Allah! Allah memberi kalian beberapa atribut yang dengannya Allah memuji kalian. Allah memuji kalian, Tuhan kita… Di dalam kisah Sayyidina Yusuf (a), mereka membawanya dari negeri Kanan ke Mesir untuk mengajari mereka bagaimana beribadah kepada Tuhannya. Bagaimana seharusnya atribut pengabdian kepada Tuhan.
Sungguh sayang bagi bangsa Mesir, para penindas menjadikan mereka tidak peduli! Mereka tidak peduli sehingga kejahatan sang penindas menjadi tidak jelas bagi mereka, dan orang-orang berpikir bahwa mereka melakukan yang lebih baik bersamanya, tidak, tidak pernah! Para penindas itu buruk bagi rakyat dan mereka menempatkan rakyat di bawah kaki mereka. Apa yang memberimu hak, wahai putri? Dengan hak apa? Pada Hari Kiamat kalian akan berada dalam penderitaan dan Allah (swt), Kekasih-Nya mengajarkan kepada kita, “Jika sesuatu tidak berada di tangan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.” Siapakah orang-orang yang ahli? Kalian membawa orang dari pasar untuk dijadikan Sultan bagi kalian? Segala sesuatu mempunyai asal-usulnya. Kembalikan pada yang berhak. Nabi (s) memberi kabar mengenai hal ini, “Berikan semua orang hak-hak mereka.” Mereka mengambil hak Raja-Raja dan menyingkirkannya, sehingga Allah menghukum mereka dengan hukuman ini.
Bertobatlah pada Tuhan kalian, wahai bangsa Mesir! Kami bukan bangsa Arab, kami melihat situasi kalian karena kalian adalah orang-orang yang berilmu dan raja-raja kalian terkenal untuk kedermawanannya dan melayani dengan adab yang baik bagi hamba-hamba Tuhan. Dan mereka dibusanai dengan busana kemuliaan. Para penindas menyingkirkan mereka tetapi kalian masih belum mengerti juga apa yang dilakukan oleh para penindas ini terhadap kalian. Dimulai setelah Raja, Raja Faruq, beliau adalah seorang Raja yang besar, Sultan yang agung. Tetapi mereka menyingkirkannya dan Allah (swt) mengirimkan penderitaan kepada mereka semua.
Bertobatlah kepada Tuhan kalian, wahai bangsa Mesir, agar Allah (swt) mengirimkan kembali sang Raja kepada kalian. Raja Mesir, yang harta kekayaannya… harta kekayaan Mesir setara dengan harta kekayaan dari 7 negeri. Tetapi kini, kalian menjadi pengemis. Apakah ini pantas bagi bangsa Mesir, untuk turun ke jalan-jalan dan berteriak-teriak seperti binatang? Memangnya kalian ada di mana? Di hutan? Apa ini? Memalukan! Khususnya kaum wanita mereka. Allah (swt) memerintahkan kepada mereka, “Tinggallah di rumah-rumah kalian dan jangan memperlihatkan diri kalian seperti pada zaman jahiliah dahulu.” (33:33)
Di mana ulama-ulama kalian untuk mengingatkan mereka? Ingatkan mereka, “Wa dzakkir fa'inna adz-dzikra tanfa`u ‘l-mu'minina” (51:55) Kami mengingatkan mereka. Semoga Allah (swt) mengampuni saya dan mengampuni kalian. Tawba Yaa Rabbii. Fatiha.
http://sufilive.com/Recite_this_Holy_Verse_for_Protection-4739.html
© Copyright 2012 Sufilive. All rights reserved. This transcript is protected
by international copyright law. Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu khayr.
Tuesday, September 24, 2019
Perlindungan dari setan
Mursyid kita, Mawlana Syekh Nazim (q) mengajarkan kepada kita untuk membaca zikir ini. Ketika beliau sakit, beliau mengatakan bahwa beliau memasuki khalwat dan Mereka membukakan kepadanya doa ini, tasbih ini,
Subhanim Allah, Sulthanim Allah, Nabim Muhammad Alayhi 's-Salam
Subhanim Allah, Sulthanim Allah, Nabim Muhammad Alayhi 's-Salam
Subhanim Allah, Sulthanim Allah, Nabim Muhammad Alayhi 's-Salam
Beliau mengatakan, "Doa ini sudah cukup untuk melindungi setiap orang di antara kita dari Setan." Ketika kita sedang melakukan sesuatu, kemudian kalian merasakan bahwa Setan mendatangi kalian, yang kalian perlukan adalah membaca, "Subhanim Allah (Subhan-ku adalah Allah), Sulthanim Allah (Sultan-ku adalah Allah), Nabim Muhammad (Nabiku adalah Muhammad) Alayhi 's-Salam."
Mawlana mengatakan bahwa jika kalian membacanya, kalian akan dilindungi dari segala bisikan Setan, di mana pun kalian berada. Jadi bila kita mendapati diri kita dalam keadaan kufur, dikelilingi oleh ketidakpatuhan kepada Allah `azza wa jalla, maka bacalah doa ini.
~ dr.Nour Mohamad Kabbani
Wednesday, September 18, 2019
Ayat Al Hirz
Part 1 of *Ayatul Hirz - Verse (Quran 9:128-129) of Protection and Great Blessings*
*Laqad jaa'akum rasulum-min anfusikum 'azeezun 'alayhi ma 'anittum hareesun 'alaykum bil-mu'mi-neena ra'uw-fur-raheem Fa-in ta-wal-law faqul-hasbiya-allahu laailaha illa-hu 'alayhi tawakkaltu wahuwa rabbul-'arshil-'adheem* (9:128-129)
Indeed there has already come to you a Messenger among yourselves, Mighty (grievous) to him is your sufferings; most eager is he for your (welfare), to the believers (he is) constantly compassionate, constantly merciful (9:128)
Still, if they turn away from you (O Messenger), say: "God is sufficient for me; there is no deity but He. In Him have I put my trust, and He is the Lord of the Supreme Throne (as the absolute Ruler and Sustainer of the universe and all creation, Who maintains and protects it)." (9:129)
If any one recites the 313 times, the Malak(Angel) will take charge of the Aayat and he will go on reciting several million times till the intended matter is fulfilled. Therefore, one has to recite it 313 times and afterwords five times after every 'Fardh' Prayer.
1. To be relieved from indebtedness
2. To become rich after poverty
3. To be relieved of sorrow and become happy
4. To be released from imprisonment
5. To recover from illness
6. To get protection from cheats
7. To get all gates of success opened
8. To get all gates of defeat closed
9. To get benefis of all kinds
10. To get protection from sudden and ghastly death
11. To change the enemy into a friend
12. To change inability into strength
13. To get (to become wali) before death
14. To join the fractured bones
15. To see Raulullahi sallallaahu alaihi wa'sallam in the dreams
16. To enter paradise.
By Sajad Ali
Sunday, September 1, 2019
Doa awal tahun
As-salam `alaykum wa rahmatullah, kullu `aam wa antum bi-khayr! Kita sambut datangnya Tahun Baru Hijriah, 1 Muharram 1441, dan berdoa sebagaimana doanya para Sahabat,
عن عَبْدُ اللَّهِ بْنُ هِشَام قَالَ : " كَانَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَتَعَلَّمُونَ هَذَا الدُّعَاءَ إِذَا دَخَلْتِ السَّنَةُ أَوِ الشَّهْرُ : اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ ، وَالإِيمَانِ ، وَالسَّلامَةِ ، وَالإِسْلامِ ، وَرِضْوَانٍ مِنَ الرَّحْمَنِ ، وَجَوَازٍ مِنَ الشَّيْطَانِ
Abdallah ibn Hisham meriwayatkan, "Ketika tahun baru atau bulan baru tiba, para Sahabat Nabi (saw) akan membaca doa ini: Allaahumma adkhilhu `alaynaa bi amni, wa 'l-iimaani, wa 's-salaamati, wa 'l-Islaami, wa ridhwaani mina 'r-rahmani, wa jawaazin mina 'sy-syaythaan, ya Allah, bawalah tahun ini kepada kami dengan keamanan, keimanan, dan keselamatan, Islam, dan ridha dari Yang Maha Penyayang, dan perlindungan dari Setan.'" (Mu`jam al-Awsat oleh at-Tabarani)
Kita memohon kepada Allah untuk menjadikan tahun ini sebagai salah satu pembukaan akbar, penyelamatan, dan berkah bagi seluruh Ummah Sayyidina Muhammad (saw).
Shaykh Hisham Kabbani
Friday, August 23, 2019
Doa Kesembuhan
Imam Suyuthi (ra) pernah menderita sakit keras sampai beliau tidak dapat bangun dari tempat tidurnya. Dalam mimpi beliau bertemu Rasulullah (saw) yang mengatakan, "Wahai anakku, bacalah doa ini." Beliau lalu membacanya dan keesokan paginya beliau dapat bangun dan melakukan shalat tahajjud beberapa rakaat seolah-olah beliau tidak sakit sama sekali.
Doa tersebut adalah:
بِسْمِ اللهِ ، رَبِّيَ الله ، حَسْبِيَ الله ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ ، إِعْتَصَمْتُ بِاللهِ ، وَ فَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلىَ اللهِ ، مَاشَاءَاللهُ ، لَا قُوَّةَ إِلَّا بِااللهِ
Bismillaah, Rabbiyallaah, hasbiyallaah, tawakkaltu `alallaah, i`tashamtu billaah, wa fawwadhtu amrii illalaah, maa syaa Allaah, laa quwwata illa billaah
Dengan Nama Allah, Tuhanku adalah Allah, cukuplah Allah bagiku, aku berserah diri kepada Allah, aku berpegang teguh kepada Allah, aku serahkan segala urusanku kepada Allah, Inilah yang dikehendaki Allah, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Monday, August 12, 2019
Alajnas
Kitab Al Ajnass Sayyid Asif Bin Barkhoya
Sahabat Kang Adin Rahimakumullah..
Postingan kali ini , akang akan sedikit mengulas salah satu kitab tua, yaitu Kitab Al Ajnas, karya Sayyidina Asif bin Barkhoya, menteri Nabi Sulaeman A.S.
Kitab Al- Ajnas merupakan salah satu kitab hikmah tertua di dunia yang berusia sekitar 5000 tahun, kitab ini di susun oleh wajir / mentri Nabi sulaiman AS yang bernama Sayyidina Asif Bin Barkhoya, isi kitab ini terdiri dari 188 bab ilmu hikmah yang sangat langka sekali, inilah bab pertama dari kitab al- Ajnas , mudah mudahan memberikan manfa'at bagi para pengunjung Blog Fi Qolbi Salima, inilah terjemah Al-Ajnas
Latifatul Ula ( Latifah Awwal )
Dengan nama Allah SWT Yang maha kuat dan agung, Awal nya mahluq yang taat pada Allah SWT, Adalah Ta’atnya Malaikat pembawa Arasy, Dan inilah Asma’ Malaikat Pembawa Arasy :
Bihamyafahin Bajmatin Yaghfarin Mayhaqarin Masyalin Syahwanin Syahuunin Bajahuunin Malyahuunin
Tafsir nya dengan bahasa Arab adalah :
Ya Allahu antal wahidu anta as-samadhu antal qadiru antal hayyul qayyumu rabba kulla syay-in wa ilaha kulli syay-in wa ‘alima bikulli syay-in qaadirun ‘ala kulli syay-in la ya’zibu anka mistqala dzarrati syay-in ta’alayta pala tura.
Artinya : Wahai Allah engkau yang maha tunggal, Engkau yang maha tempat bersandar, Engkau yang maha kuasa, Engkau yang maha hidup berdiri dengan sendirinya, Tuhan yang mengurus segala sesuatu dan tuhan segala sesuatu dan engkau mengetahui pada segala sesuatu, Yang Maha kuasa atas segala sesuatu,Engkau maha tidak tercela sekecil apapun, engkau yang maha tinggi dan tidak terlihat.
Ketahuilah oleh kalian semua, allah SWT telah menjanjikan pada kalian, Bahwa sesungguhnya Asma’ asma’ ini apabila kalian membaca dengan Asma’ – Asma’ di atas , membacanya dalam keadaan suci dari najis, Suci pakaian dan tempat, Hati ikhlas maka akan turun kepada engkau beberapa malaikat yang berwujud cahaya , maka bergetarlah langit & Bumi dan bergetar juga semua yang ada di langit dan di bumi, para Malaikat tsb dapat melakukanuntuk menghadirkan malaikat golongan ruhani untuk anda, menjadikan haybah / wibawa si pembaca asma’ tsb di hadapan para pembesar, dapat di terima di semua kalangan serta si pembaca dapat mengikat lidah lawan bicaranya ( kalau bisnis kata si pengamal jadi maka lawan bicaranya akan ta’at serta patuh pasa apa yg dia katakan ), Dilaksanakan semua hajatnya, sapat di gunakan tameng ghaib dan dzohir dari semua gangguan mahluq, dapat di gunakan sebagai senjata ghaib untuk merusak, menghukum, membinasakan musuh yg tidak di ridhai allah swt.
Latifatust Tsaniyyah ( Latifah kedua )
Asma’ atau bacaan latifah yang ke 2 Allah swt telah ciptakan dari asma’ Latifah ke 2 ini para malaikat yang menempati Suradiqatil ‘Udzma’ ( Tempat / Tenda yang sangat besar ), Dan dengan Asma’ inilah Allah SWT menerima taubatnya Nabi Adam AS, Dan dengan Asma’ Latifah ke 2 inilah Nabi Isa AS Menghidupkan orang mati, menyembuhkan penyakit, menyembuhkan buta mata, Maka apabila anda membacanya dalam keadaan suci baik badan, tempat serta pakaian maka akan bergetarlah gunung-gunung karena agungnya Asma’ ini, Dan inilah Asma’ yang dimaksud :
ANNI BAYROKHIN BAYRUUKHIN BARKHUWA SYAIROKHIN SYAARUUKHIN YATMAKHIN SYAKHOOYAA MUUKHIN FAASIKHIN SYAMUUKHIN SYAMIIKHOO MAKHIKHO ARIIKHO BAYRUUKHO BAHIYA YA BUUMA HUUROYAAWAMAHIN MAHAARUUTIN YA HUUHIN SYAIMUU MALSAYAMIIMIN MAQNAANAN BISYAFHARAZIN BAARUUKHIN SYARFAYUUKHIN BAALUUKHOO ANTA ANTA BADI’US SAMAWATI WAL ARDI
Tafsirnya dalam bahasa Arab adalah :
Anta Allahu alladzi laa ilaha illa anta ajalla man dzukira wa ahaqqa man humida wa ajwada man suila wa awsa’a man ‘utiya la ilaha illa anta ‘alama man ullima wa ‘arafa man malaka wa ansara man istaghiitsa la ilaha illa anta ihtajabta anil kholqi wa atsbatal fadla ila nafsika wakhtasasta bil asmail husna wa ahatta jami’al asyya-i bil ilmi wal qudrati tud’a fatujiiba wa tusalu fatu’tiya katabtal atsara wa ahsoytal ‘amara anta antal malikul jabbarul wahidul qohharu la ilaha illa anta tudzillu bilqudrati man syi’ta wa tarfa’u bil ‘izzati man syi’ta anta anta allahu al maaliku quluubal kholaaiqi biyadika taqollabuha kayfa syi’ta alqaulu ma qulta wal qodha-u ma qodhayta walhukmu ma hakamta la radda liamrika wa laa daafi’a liqodhaaika wa antal hayyul qayyumu.
Artinya : “ Engkau Allah yang tida tuhan selain engkau, engkau memuliakan orang yang mengingatmu, dan engkau telah membenarkan orang yang menyembahmu, Dan engkau mengutamakan orang yg telah memujimu, Dan engkau telah meluluskan orang yang memintamu, Dan engkau telah meluaskan orang yang telah kau beri, Tiada tuhan selain engkau, Engkau lebih mengetahui dari mahluq yg telah kau beri ilmu, dan engkau lebih mengetahui dari dari raja yang telah engkau beri pengetahuan, Dan engkau telah menolong pada orang2 yang memohon pertolonganmu, Tiada tuhan selain engkau , engkau telah menutup dzatmu dari ciptaan engkau, Dan engkau telah menetapkan keutamaan pada dirimu, dan engkau telah mengkhususkan dzatmu dengan asmaul husna, Dan engkau telah melindungi segala sesuatu dengan ilmu dan qudratmu, Engkau di panggil maka engkau menjawab, dan engkau di minta maka engkau memberi, Engkau telah menulis atsar dan engkau telahmenjaga umur umur makhluq, Engkau engkau yang maha raja, yang maha memaksa, yang maha tunggal, Tiada tuhan selain engkau, engkau hinakan dengan kekuasaanmuorang yang engkau kehendaki, Dan engkau telah mengangkat derajat dengan keagunganmu orang yang engkau kehendaki, engkau engkau yang maha memiliki hati hatinya semua makhluq yang berada dalam kekuasaanmu, Engkau yang merubah hati tsb sekehendak engkau, maha benar firman yang engkau firmankan, dan maha benar rencana ( Qadha ) yang telah engkau rencanakan, Dan maha benar hukum yang telah engkau gariskan, Tiada yang dapat menolak terhadap perintahmu, dan tiada seseorangpun yang dapat membentengi dari rencanamu ( qadha ), San engkau maha hidup dan berdiri dengan sendirinya”.
Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya Asma’ Asma’ diatas berpencar mengelilingi tongkatnya nabi Musa AS , dan didalam tongkat nabi musa terdapat 31 Asma’ pada setiap 1 Asma’ mempunyai 10 keutamaan yang luar biasa diantaranya : Dapat mengeluarkan berbagai macam Mu’zizat, membuka kunci kunci, membatalkan semua jenis sihir, mengikat lidah, menghancurkan musuh, membinasakan raja raja yang sombong, dan asma’ di atas dapat digunakan untuk memanggil golongan ruhani bumi, dapat digunakan mencuri secara ghaib, benteng, tameng, menghukum orang yg dzolim, asihan / pelet, menarik ghaib / orang yg kabur/ jauh, dan dapat digunakan untuk semua hajat dengan kekuasaan allah yang allah telah letakkan kuasanya pada Asma’ dia atas tsb, dan Asma’ tsb dapat digunakan pada semua pekerjaan pekerjaan mulia.
Dan dari sebagian ke khususan Asma’ Latifah ke 2 di atas adalah : Apabila anda menulisnya pada kaca cermin yang terbuat dari batu kemudian di hadapkan pada bintang selama 7 hari, Maka golongan ruh apapun yang anda panggil akan hadir menjawab panggilan anda dan mereka tidak akan berpaling dari perintah anda, Dan asma’ ini dapat engkau pergunakan untuk menarik pencuri, mengeluarkan segala jenis harta terpendam, Apabila anda membaca Asma’ ini maka akan turun pada anda para malaikat yang akan membawa para raja ruhani dari yang engkau kehendaki, Dan bagi Asma’ Latifah ke2 ini mempunya berbagai macam kegunaan yg sangat langka dan tidak terbilang manfa’atnya.
Latifatuts Tsalisath ( Latifah ketiga )
Asma’ latifah ke 3 ini di khususkan kepada para malaikat Rahmat, Asma’ ini mempunyai ketaatan luar biasa bagi mereka, Dan asma’ – Asma’ Latifah ke 3 ini lebih lebih di khususkan bagi Malaikat Israfiil As, dan Asma’2 ini di tulis pula pada dahinya malaikat Israfiil AS yang mendiami Alam Qudrat sebelah kanan, Dia Israfiil AS menunggu untuk di perintah meniup sengkala / terompet, Akan berkumpul dengan Asma’ ini semua golongan ruh, Dan inilah Asma’ Latifah ke 3 yabg dimaksud :
Tsahiitsin maataytin saman saman saymiiman bitayan yamqoyan haatuulin yamuukhin huuhin maayukhin
Tafsir dengan bahasa arabnya adalah :
Antal mutajabbiru aynal mutajabbruuna, Antal mutakabbiru aynal mutakabbiruuna antal hayyul qoyyuumu, Ajibuu ya ma’syaral ‘awani bi idznillahi.
Artinya :
“Engkau yang maha gagah mana mereka para yang gagah, Engkau maha sombong mana mereka yang sombong Engkau yang maha hidup dan maha berdiri dengan sendirinya, Wahai kalian sekumpulan ‘Awan hadirlah dengan idzin Allah swt”.
Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya Asma’ Asma’ yang suci ini, Jika anda mengucapkannya akan bergetarlah 7 lapis bumi dan gunung gunungnya karena begitu agungnya asma’ tsb, Dan akan cepat secepat cepatnya datang pada anda semua malaikat golongan ruhanny dan semua arwah dan golongan Jin untuk hadir dihadapan anda, Khodam dari asma’ ini merupakan para malaikat serba putih dan tangan tangan mereka memegang tumbak yang berbendera terbuat dari cahaya putih bersinar terang.
Apabila anda bacakan Asma’ tsb dihadapan para pembesar yg gagah maka tercengang dan heran kepada anda serta bisu lidah lidah mereka, dan begitu juga jika asma’ ini anda bacakan dihadapan musuh2, orang hasud serta orang yang akan menganiayaya mereka akan kaget serta terkunci lidahnya. Asma’ ini dapat anda gunakan / bacakan untuk mengikat lidah ( tidak bisa berbicara ), Benteng / Tameng Dzohir maupun ghaib, Pada semua jenis kesehatan, membahayakan musuh / lawan , dan asma’ ini dapat anda gunakan untuk menarik hadir semua malaikat yang Allah swt tempatkan di semua penjuru dunia, mereka tidak akan menentang terhadap semua perintah anda, Tidaklah engkau bacakan Asma’ ini kecuali anda dalam keadaan suci baik tempat, pakaian dan badan, Dan tidak lah anda baca Asma’ ini kecuali pada perkara perkara yang di ridhai Allah swt.
Latifatur Rabi’ah ( Latifah ke empat )
Asma’ Latifah ke empat ini tertulis pada dahinya Malaikat Jibril AS yang menempati Alam Qudrat sebelah kiri, Dia menunggu untuk di perintahkan menurunkan wahyu ilahi pada orang2 terpilih, Dan Asma’ ini Allah swt khususkan pula untuk para malaikat yang bertugas di Lauhil Mahfudz merekalah yang menjaga keseimbangan semua Alam dan Ilmu ilmu yang tinggi, tatkala mereka dipanggil dengan Asma’ ini maka mereka akan menjawab memenuhi panggilan anda dengan mendengar dan ta’at, dan asma’ ini juga yang sering di bacakan oleh nabi Isa AS ketika mendapatkan masalah masalah yang pelik dan rumit, Dan inilah Asma’ latifah ke empat yang dimaksud :
Thosyin Thosyin thosyatin thosyahin yuhaniitin huumayaatin huutsawatin jallallahu ‘azza wa jalla wahuwa ‘ala kulli syay-in qodir
Tafsirnya dengan bahasa arab :
Subhanaka Ya hayyu subhanaka Ya Qoyyumu Subhanaka Ya ‘Amadu Subhanaka ya man lam yalidu walam yuladu walam yakun lahu kufuwan ahadu Lailaha illa anta wala qodira ghairuka wala ma’buuda siwaaka,
Artinya :
“ Maha suci engakau wahai Dzat yang maha hidup, maha suci engkau wahai Dzat yang maha berdiri dengan sendirinya, Maha suci engaka wahai dzat tempat bersandar, maha suci engkau wahai dzat yang tidak beranak dan di peranakan dan yang tidak ada sesuatupun yang menyerupaimu, Tiada tuhan selain engkau ya allah, Dan tidak ada yang berkuasa kecuali engkau serta tiada yang disembah selain engakau ya allah ”.
Asma’ di atas ini mempunyai keta’atan yang luar bisa bagi semua para malaikat, Tatkala anda bacakan dan memanggil mereka maka mereka akan menjawab dengan kehadirannya di hadapan anda, Asma’ ini dapat anda bacakan / gunakan pada semua amal - amal yang baik dan taqwa. ( keterangan serta kayfiyah asma’ ini memang singkat sesuai kitab aslinya ).
Latifatul Khomisah ( Latifah kelima )
Asma’ latifah kelima ini mempunyai 7 asma’ yang telah Allah swt ajarkan pada Malaikat Mikail AS, Asma’ Latifah kelima ini senantiasa di tasbihkan oleh para malaikat yang mendiami Alam Rafi’ ke 7 yaitu suatu alam yang berlokasi diantara Alam Lauhil Mahfudz dan Alam ‘Arsy, allah SWT menempatkan para Khodam malaikat yang terbuat dari cahaya pada asma’ ini, mereka para Khodam asma’ ini yang senantiasa membantu seluruh para nabi, pada tangan2 khodam malaikat ini terdapat berbagai macam senjata perang yang terbuat dari cahaya, Mereka akan pergi sekejap mata untuk menghukum para golongan ruhanny langit dan bumi yang membangkang, Tatkala anda bacakan Asma’ ini untuk memanggil mereka, maka mereka akan menjawab nya dengan hadir dihadapan anda, para khodam dari asma’ ini dapat anda gunakan pada segala sesuatu dari berbagai macam perbuatan yang baik dan taqwa, Juga dapat anda perintahkan untuk menurunkan para Malaikat Tsaqufah ( yang diwakilkan pada setiap arah mata angin dan musim ), Asma’ ini merupakan asma’ yang suci serta mulia, Asma’ ini tertulis pula pada keningnya malaikat Mikail AS, Inilah 7 Asma dari Asma’ Latifah ke 5 yang di maksud :
Syaahan Syawiinin Kanuupasyin Lawnaymin Kaylaymin Ya’thaysyin Baalahin
Tafsir nya dengan bahasa arab :
Subhanaka Ya Allahu Ya Jabbaru, subhanaka Ya Allahu Ya Qahharu, Subhanaka Ya man Ya’lamu maa yatasaqitu min waraqin, Subhanaka Ya man tarada bil kibriya-I wal waqaari, Subhanaka man ahsa jami’al ‘amaari, Ta’alayta rabbi ‘amma yaquludz dzolimuuna uluwwan kabiira.
Artinya :
“ Mahasuci engkau ya Allah wahai dzat yang maha gagah, Maha suci engkau ya allah yang maha memaksa, Maha suci engkau wahai dzat yang mengetahui apa apa daun yang jatuh dari pohonnya, mahasuci engakau wahai dzat yang diliputi kebesaran dan keagungan, Maha suci engkau wahai dzat yang menghitung semua umur, Engkau sangat maha tinggi wahai tuhanku dari apa – apa yang di ucapkan oleh orang – orang yang dzolim, Engkau maha tinggi serta maha besar ”.
Ketahuilah wahai saudaraku mudah2 an Allah SWT memberikan Taufiq nya padamu, Sesungguhnya jika anda bacakan Asma tsb Maka akan turun para malaikat yang bersinar dihadapan anda, Pada tangan mereka terdapat pedang – pedang yang terbuat dari cahaya yang menunggangi pasukan kuda yang juga terbuat dari cahaya, Mereka merupakan pasukan pelempar lembing / tumbak yang dapat anda perintahkan pada segala sesuatu seperti, Mengusir mahluq halus, jin, setan serta ifrit2 yang menggangu, Juga dapat anda perintahkan untuk membuat hijab / benteng lahir maupun ghaib, membakar, Menyambar, Mengikat lidah, dan menyuruh malaikat golongan ruhany dan bumi, dan juga dapat anda perintahkan pada segala sesuatu dengan izdin Allah SWT.
Latifatus Sadisah ( Latifah ke enam )
Latifah ke enam terdiri dari 7 Asma’ yang Allah SWT telah ajarkan pada Malaikat Izrail AS, Denga 7 Asma’ inilah malaikat Izrail AS dapat mencabut nyawa, Inilah Asma’ Latifah ke enam yang dimaksud :
Kasyla’in Ya’lasin Ya’kalamin Syatyakaalin Jam’ahum ( jam’ahum bukan termasuk asma’ ), makaaya Nun kuluwan.
Tafsirnya dengan bahasa arab :
Ana Alhaliqu Ana Al-Baari-u Ana Al-Mubdi-u Ana Al Fa’aalu lima uridu Ana Al Muhyi wal mumiitu Ana Al Jabbaru wal mutakabbiru Ana Al-Ghaffaru al mutafarridu bir rahmati, Ukhrujii ayyatuhar ruuha sami’atan muti’atan li amrillahi.
Artinya :
“ Aku yang maha menciptakan, Aku yang maha memulai, aku yang maha tempat kembali, Aku yang maha membuat pada apa yang aku kehendaki, Aku yang maha menghidupkan dan yang maha mematikan mematikan, aku yang maha gagah dan maha besar, Aku yang maha mengampuni , yang maha tunggal denga rahmat, keluar lah wahai ruh denagn mendengar dan ta’at pada perintah Allah SWT.
Ketahuilah wahai saudaraku Allah swt telah menolong anda, Sesungguhnya 7 Asma’ yang agung ini senantiasa dibaca oleh para pemilik kesucian yang luhur dan para pembesar yang senantiasa menjaga segala sesuatu dengan taqwa pada Allah SWT, 7 Asma’ diatas ini dita’ati yang luar biasa oleh semua Aflak ( Alam Semesta ), Dan juga di ta’ati oleh semua para malaikat yang bertasbih di alam semesta ini.
Ketahuilah jika anda membaca ke 7 Asma’ ini ketika anda akan masuk pada seorang pembesar / pejabat atau raja yang aniayaya serta melampaui batas, atau anda bacakan ketika berhadapan dengan musuh yang ingin anda kalahkan, Atau orang hasud yang ingin anda kembalikan segala tipu dayanya, maka bacalah ke 7 Asma’ ini niscaya mereka bingung, kaget, heran , tercengang serta bisu kaku lidahnya, janganlah and abaca asma’ tsb kecuali ketika anda sedang menghadapi masalah atau perkara yang penting, Dan Asma’ inilah yang mampu mengalahkan semua goolngan ruhanny langit dan bumi, Asma’ ini sangat bermanfa’at dengan idzin Allah SWT untuk mengikat lidah, masuk pada para raja, pembesar, pejabat, Melihat dalam mimpi hal - hal yang tersembunyi , membuat perjanjian dengan para raja – raja malaikat ruhanny, Memahami kabar kabar ghaib di seluruh penjuru bumi, benten / tameng yang sangat agung, Panah yang sangat panas dan besar bagi mereka para penggangu dari golongan Jin, Setan dan manusia.
Demikian pembahasan 6 Asma’ Latifah yang terkenal dengan sebutan Asma’ Bilathah, 6 Asma’ latifah ini yang ada pada nabi Sulaiman AS yang merupakan Haikal Agung , Asma’ 6 latifah inilah yang membuat malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Izrail Alahimus salam duduk bersimpuh pada hari perjanjian Arwah.
Semoga bermanfaat.
Fasal Pertama
Asma’ untuk penduduk Alam Rafi’ ke 7
Asma’ Penduduk Alam Rafi’ ke 7 terdiri dari 7 Asma’ yang suci, Allah SWT telah menciptakandari Asma’ ini para malaikat penduduk Alam Rafi’ ke 7, Jika anda membaca Asma’ ini di tempat yang sepi serta suci, Maka akan turun dihadapan anda para Malaikat yang menunggangi pasukan kuda dan pada tangan tangan mereka tergenggam bendera bendera berwarna hijau, Mereka sangat ta’at dan tunduk sekali terhadap Asma’ ini dengan apa –apa yang anda perintahkan terhadap mereka, Dan berhati hatilah agar anda tidak membaca Asma’ ini untuk Amal- Amal yang tidak di ridhai Allah SWT, Juga Asma’ ini yang di ucapkan oleh Nabi Adam AS sehingga beliau diterima taubatnya oleh SWT , Inilah 7 Asma’ yang di maksud :
Thursday, August 8, 2019
Wazifa Hari Arafat
Wazifa Hari Arafat (9 Dzul Hijjah)
Wahai manusia! Amalan ini telah diwariskan secara turun-temurun dari para Syuyukh Naqsybandi kita, semoga Allah memberkahi mereka semua.
~ Mawlana Syekh Nazim
Bacalah:
100 kali Laa ilaaha illa’l-Laah, wahdahu laa syariikalah, lahu ‘l-mulku wa lahu ‘l-hamdu yuhyii wa yumiitu, wa Huwa `alaa kulli syay’in qadiir.
100-1000 kali Surat al-Ikhlash
100 kali Subhaan-Allah wa ‘l-hamdu lillah wa laa ilaaha illa-Llah w ’Allahu Akbar.
100 kali istighfaar.
100-1000 kali shalawaat atas Nabi (saw).
100-1000 kali SubhanAllah wa’l-hamdulillah wa laa ilaaha illa-Llah w ’Allahu Akbar wa laa hawla wa laa quwatta ila billahi ‘l-`Aliyyi ‘l-`Azhiim.
Perbanyak bacaan ini dan menangislah dalam berdoa agar doa-doa kita dikabulkan. Grandsyekh Abdullah (q) berpesan untuk membaca 1000 kali Surat al-Ikhlash sejak pagi hingga sore hari pada hari Arafat.
Semoga Allah (swt) menerima bacaan kita, aamiin, al-Fatihah
Monday, August 5, 2019
Doa Nabi Khidr
Bismillahi Masya Allah Laayasuqul Khaira Illallah....
Bismillahi Masya Allah Laayasrifusua' Illallah.....
Bismillahi Masya Allah Maakana Minni'matin Faminallah....
Bismillahi Masya Allah Walaahaula Walaakuwwata Illabillah
Wednesday, July 31, 2019
Amalan Dzulhijah
Wahai manusia! Allah azza wa jalla telah memberkahi kita dengan sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah Mubarak yang suci di mana ibadah kita mendapat keberkahan yang istimewa! Oleh sebab itu, kami menganjurkan untuk membaca tasbih berikut setiap hari hingga Iedul Adha. Semoga Allah memberkahi kalian dan mengampuni saya.
~Mawlana Shaykh Nazim ❤️
WAZHIFA 10 HARI PERTAMA BULAN DZUL HIJJAH
[Mulai Kamis malam Jumat, 1 Agustus 2019 insyaAllah]
1000 Laa ilaaha illa-Llaah
1000 Shalawat ala 'n-Nabi
1000 Syahadah (Asy-hadu an laa ilaaha illa-Llah wa asy-hadu anna Muhammadan `abduhu wa rasuuluh)
100 Surat al-Ikhlash al-Syarif
100 Ya Lathif
100 Ya Jabbar, Ya Ghaffar
100 Ya Mu'iin al 'Ajiziin
100 Astaghfirullah
___
#dhikrullah #rememberAllah #ReadSalawat #sunnah #Muslims #Islam #Hajj #Hajj2019 #Mecca #Makkah #Kaaba #Islam #SeyhNazim #ShaykhNazim #ShaykhHisham #ShaykhHishamKabbani #Naqshbandi #Nakşibendi #Sufilive
Thursday, July 18, 2019
Alfatiha 7x
Kalian harus membaca Surat al-Fatihah tujuh kali setiap hari, di pagi hari atau malam hari ketika kalian sedang sendiri. Kalian harus membacanya dengan menghadap Ka'bah (kiblat) dan mintalah suatu pembukaan dari Grandsyekh kita (qaddas Allahu sirrah). Itu sudah cukup!
~Mawlana Shaykh Nazim ❤️
Instagram.com/Mawlana.Shaykh.Nazim #Sufilive
Tuesday, July 9, 2019
1000 shalawat
Grandsyekh mengatakan bahwa seorang hamba juga dapat memperoleh derajat mujahid Adham. Barang siapa yang membaca 1000 shalawat pada Rasulullah (saw) dalam sehari, Grandsyekh mengatakan bahwa ia akan diberi derajat mujahid, yaitu orang yang mengabdikan jiwa dan raganya serta uang dan kekayaannya di jalan Allah (swt)... dan ini adalah derajat tertingggi.
Dan bagi mereka yang membaca 1000 shalawat untuk Rasulullah (saw) sehari, beliau mengatakan bahwa napas yang dilakukannya pada saat tidur, bukan ketika terjaga adalah lebih baik daripada ibadahnya orang biasa.
Jika kalian membaca 1000 shalawat sehari, napas kalian dalam tidur kalian adalah lebih baik, dan lebih banyak khayr, kebaikan (jika kita dapat mengatakannya demikian), lebih baik daripada ibadahnya orang-orang pada umumnya.
Dr. Nour Mohamad Kabbani
Friday, July 5, 2019
Fadhilah surat Yaasin
Keutamaan Surat Yasiin
(Kutipan Shuhba Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS)
Grandsyekh Abdullah Faiz ad-Daghestani QS berkata, “Jika seseorang duduk dan mengambil wudu, lalu salat Asar dan duduk membaca Surat Yasin satu jam sebelum Magrib, Allah akan meluaskan, yuwasi `alayhi asbaab ad-dunya - Allah SWT akan meningkatkan kesejahteraannya di dunia. Allah SWT akan mengirimkan suatu rahmat yang istimewa melalui sejenis malaikat yang juga istimewa dan rahmat itu akan datang kepada kita tanpa perlu melakukan sesuatu, kecuali duduk dan membaca Surat Yasin.”
Grandsyekh melanjutkan, “Sejak usia delapan tahun, aku tidak pernah berhenti membaca Surat Yasin pada waktu Subuh dan Magrib. Bahkan jika aku mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukan, aku akan menghentikan pekerjaanku untuk membacanya. Surat Yasin akan memperpanjang umur seseorang dan tidak akan mempendek umurnya.”
“Jika seseorang membaca Surat Yasin, seolah-olah ia menghabiskan waktunya dalam beribadah, tanpa henti, tidak ada yang tertinggal dalam 24 jam itu, ia dalam keadaan beribadah sepenuhnya, siapapun yang membacanya pada waktu Subuh dan Magrib, yang merupakan awal bagi siang hari dan awal bagi malam, ia akan dibangkitkan dengan ibadah itu, seolah-olah ia telah beribadah sepanjang hidupnya.”
Grandsyekh mengatakan, “Sejak usia muda, aku tidak pernah meninggalkannya, karena Yasin adalah jantungnya Alquran.” Bila kalian telah mendapatkan jantungnya, maka kalian memiliki segalanya. Bila kalian kehilangan jantung itu, maka kalian kehilangan segalanya.
Allah SWT berfirman, Yasin. [Shall-allahu…] Wal-Qur'anil-hakiim. Yasin, demi Alquran yang penuh hikmah. [36:1-2]
Allah SWT bersumpah dengan Yasin, Nabi SAW dan kemudian bersumpah dengan Alquran suci. Kemudian Dia berfirman, Innaka la-minal-murasaliin - Ya Muhammad SAW sesungguhnya engkau adalah Utusan Allah SWT. `Ala shiraathim mustaqiim. Di jalur yang benar, jalan yang lurus. [36:3-4]
Itulah sebabnya ketika kalian membaca Surat Yasin, kalian berada di jalur yang benar. Walaupun kalian memutusnya dalam sehari, namun kalian tetap berada di jalur yang benar. Ketika kalian melakukan sesuatu yang tidak berada di jalur yang benar, malaikat di sisi kiri tidak akan mencatatnya, “Karena ia membaca Yasin, jangan tulis apapun.” Ketika kalian membacanya di sore hari, itu sama halnya. Bagaimana setan bisa datang dan menggoda kalian ketika kalian membaca Yasin, karena itu adalah jantungnya Alquran, itu adalah Nabi SAW.
Ia berkata, “Jika sekelompok orang bertemu bersama sebelum Magrib dan duduk di dalam suatu lingkaran dan membaca Surat Yasin, Allah SWT akan melindungi mereka di dunia dan akhirat dan Allah SWT akan membimbing mereka hingga mereka meninggalkan dunia ini dan kemudian membawa mereka ke hadirat Nabi SAW, bagi mereka yang membaca Surat Yasin di waktu Subuh dan Magrib.”
Ia berkata, “Seorang manusia, jika ia bangun setengah jam atau satu jam atau sepuluh menit atau bahkan lima menit sebelum Subuh, lalu mengambil wudu dan salat dua rakaat maka Allah SWT akan memberinya ganjaran lebih dari yang Dia berikan kepadanya untuk seluruh salat yang dilakukan pada siang harinya.”
“Mengapa? Karena ia bangun sementara orang-orang niaam, tidur. Ia salat untuk Tuhannya dan tak seorang pun yang melihatnya. Tak seorang pun yang melihat kalian. Allah SWT suka itu. Bukannya beribadah kepada Allah SWT karena ada orang yang melihatnya. Apa yang kita lakukan? Kita adalah para pendosa. Karakter buruk kita, kita salat ketika ada orang, ketika tidak ada orang, “Ya Allah, siapa peduli?” Itu adalah sesuatu antara kalian dengan Allah SWT. Itu adalah apa yang Allah SWT suka. Dia suka sesuatu yang kalian lakukan dan tak ada yang mengetahuinya.
Ketika membaca Surat Yasin, Mawlana Syekh Nazim QS berhenti untuk mengucapkan kalimat shallalaahu `alayhi wa sallam, karena Yasin adalah salah satu nama dari Nabi Muhammad SAW. Setelah membaca ayat [36:58], beliau mengucapkan, razaqanaa Allaah (semoga Allah memberi rezeki kepada kita) dan setelah membaca ayat [36:59], beliau mengucapkan a`aadzanaa Allaah (semoga Allah melindungi kita). Setelah selesai membaca Surat Yasin beliau juga mengucapkan kullu syay-in haalikun ila wajhah/lahul hukmu wa ilayhi turja`uun.
Wednesday, July 3, 2019
Doa Agung Sulthan Awliya
Doa Agung Sultan Awliya
Sultan Awliya Mawlana Syekh `Abdullah Faiz ad-Daghestani QS
(ad-du`aa ul-maatsuur li Sulthan al-Awliyaa)
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Allaahumma shalli `alaa Muhammadin an-Nabii il-mukhtaar `adada man shalla `alayhi minal-akhyaar, wa `adada man lam yushalli `alayhi minal-ashraar, wa `adada qatharaatil amthaar, wa `adada amwaajil bihaar, wa `adadar rimaali wal qifaar, wa `adada awraaqil asyjaar, wa `adada anfaasil mustaghfiriina bil ashaar, wa `adada akmaamil atsmaar, wa `adada maa kaana wa maa yakuunu ila yawmilhasyri wal qaraar, wa shalli `alayhi maa ta`aaqabul laylu wan-nahaaru, wa shalli `alayhi maakhtalaful malawaan wa ta`aaqabul `ashraan wa karraral jadiidaan wastaqbalal farqadaan, wa balligh ruuhahu wa arwaahi ahli baytihi minnaa tahiyyatan wattasliim wa `alaa jamii`il anbiiyaa-i wal mursaliin wal-hamdu lillaahi Rabbil `alamiin.
Allaahumma shalli `alaa Muhammad wa `alaa aali Muhammadin bi `adadi kulli dzarratin alfa alfa marrah.Allaahumma shalli `alaa Muhammadin wa `alaa aali Muhammadin wa shahbihi wa sallim. Subbuuhun qudduusun Rabbunaa wa Rabbul malaa-ikati war-Ruuh, Rabbighfir warham wa tajaawaz `amma ta`lamu innaka Antal A`azzul Akram.
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Allaahumma innii astaghfiruka min kulli maa tubtu `anhu ilayka tsumma `udtu fiih, wa astaghfiruka min kulli maa 'aradtu bihi wajhika fakhaalithnii fiihi maa laysa fiihi ridhaa-uka, wa astaghfiruka linni`ami allatii taqawwaytu bihaa `alaa ma` shiyatik, wa astaghfiruka minadzdzunuubi allatii laa ya`lamuha ghayruka wa laa yaththali`u 'alayhaa ahadun siwaaka, wa laa tasa`uhaa illaa rahmatika wa laa tunjii minhaa illa maghfiratuka wa hilmuka, laa ilaaha illa-Anta, subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin.
Allaahumma innii astaghfiruka min kulli zhulmin zhalamtu bihi `ibadaka, Fa ayyamaa `abdun min `ibaadika aw `amatin min `imaa-ika zhalamtu fii badanihi aw `irdhihi aw-maalihi fa-a`thihi min khazaa'inik allatii laa tanqush, wa as-aluka an tukrimanii bi-rahmatika allatii wasi`at kulla syay-in wa laa tuhiinanii bi`adzaa bika, wa tu’thiiyanii maa as-aluka fa-inniihaqiiqun bi-rahmatika yaa arhamar-Raahimiin, wa shalla-Allahu `alaa Sayyidinaa Muhammadin wa aalihi wa shahbihi ajma`iin, wa laa hawla wa laa quwwatta illa billahil-`Aliyyil-`Azhiim.
Bismilaahir Rahmaanir Rahiim
Bismillaahin-Nuur, nuurun `alaa nuur, alhamdulillaahil-ladzii khalaqas-samaawaati wal ardhi wa ja`alazh-zhulumaati wan-nuur wa anzala at-tawraata `alaa jabalith-Thuuri fii kitaabin masthuur. Walhamdulillaahil-ladzii huuwa bil-Ghanii madzkuur. Wa bil-`izzi wal-Jalaal masy-hur, wal-hamdulillaahil-ladzii khalaqas-samaawaati wal ardhi wa ja`alazh-zhulumaati wan-nuur tsummal-ladziina kafaruu bi-rabbihim ya`diluun.Kaaf, Haa, Yaa, `Ayn, Shaad, Haa, Miim, `Ayn, Siin, Qaaf. Iyyaaka na`budu wa iyyaaka nasta`iin.Yaa Hayyu Yaa Qayyuum. Allaahu lathiifun bi `ibaadihi yarzuqu man yasyaa-u wa Huuwal-Qawiyyul-`Aziiz. Yaa Kaafii kulla syay-in ikfinii wash-rif`anii kulla syay-in innaka `alaa kulli syay-in Qadiir.
Allaahumma ya Katsiran-nawaali wa yaa Daa-imal-wishaali wa yaaHusnal fi`aali wa yaa Raaziqal `ibaadi `alaa kulli haal.
Allaahumma in dakhalasy-syakku fii iimaanii bika wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW.
Allaahumma in dakhalasy-syakka wal kufri fii tawhiidii iyyaka wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma in dakhalasy-syubhata fii ma`rifatii iyyaka wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma in dakhalal-`ujubu war-riyaa’ wal-kibriiyaa’ wa sum`atu fii `ilmii wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma in jaral-kadzibu `alaa lisaanii wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma in dakhalan-nifaaq fii qalbii minadz-dzunuubish shaghaa-iri wal kabaa-iri wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma maa asdayta ilayya min khayrin wa lam asy-kuruka wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma maa qadarta lii min amrin wa lam ardhaahu wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma maa an`amta `alayya min ni`matin fa `ashaytuka wa ghafaltu `an syukrika wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma maa mananta bihi `alayya min khayrin fa lam ahmaduka `alayhi wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma maa dhayya`tu min `umrii wa lam tardha bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma bimaa awjabta `alayya minan-nazhaari fii mash-nuu`aatika fa-ghafaltu `anhu wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma maa qashartu `anhu aamaalii fii rajaa-ika wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma ma`tamadtu `alaa ahadin siwaaka fiisy-syadaa-idi wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma maa astana`tu bi-ghayrika fisysyadaa-idi wan-nawaa-ibi wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma in zalla lisaanii bissu-aali li-ghayrika wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma maa shaluha min sya’nii bi-fadhlika faraa-iytuhu min-ghayrika wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah SAW
Allaahumma bi-haqqi laa ilaaha ill-Allaah wa bi-`izzatih
Wa bi-haqqil arsy wa `azhamatih
Wa bi-haqqil kursi wa sa `atih
Wa bi-haqqil qalami wa jariyatih
Wa bi-haqqil lawhi wa hafazhatih
Wa bi-haqqil miizaani wa khifatih
Wa bi-haqqish shiraathi wa riqqatih
Wa bi-haqqi Jibriil wa amaanatih
Wa bi-haqqi ridhwaan wa jannatih
Wa bi-haqqi Maalik wa zabaaniiyatih
Wa bi-haqqi Miikaa-iil wa syafaqatih
Wa bi-haqqi Israafiil wa nafkhatih
Wa bi-haqqi `Azraa-iil wa qabdhatih
Wa bi-haqqi Aadam wa shafwatih
Wa bi-haqqi Syu`ayb wa nubuuwwatih
Wa bi-haqqi Nuuh wa safiinatih
Wa bi-haqqi Ibraahiim wa khullatih
Wa bi-haqqi Ishaaq wa diyaanatih
Wa bi-haqqi Ismaa`iil wa fidyatih
Wa bi-haqqi Yuusuf wa ghurbatih
Wa bi-haqqi Muusa wa aayaatih
Wa bi-haqqi Haaruun wa hurmatih
Wa bi-haqqi Huud wa haybatih
Wa bi-haqqi Shaalih wa naaqatih
Wa bi-haqqi Luth wa jiiratih
Wa bi-haqqi Yuunus wa da`watih
Wa bi-haqqi Danyaal wa karaamatih
Wa bi-haqqi Zakariyaa wa thahaaratih
Wa bi-haqqi `Iisa wa siyaahatih
Wa bi-haqqi Sayyidinaa Muhammadin wa syafaa`atih
An taghfirlanaa wali waalidaynaa wali `ulamaa-inaa wa an ta’khudza bi-yadii wa tu`thiiyanii su-aalii wa tubalighanii aamaalii wa an tashrifa `anii kulla man `aadaanii bi-rahmatika yaa arhamar-raahimiin wa tahfazhnii min kulli suu-in, laa ilaaha illa Anta, subhaanaka inni kuntu minazh-zhaalimiin
Yaa Hayyu, yaa Qayyuum laa ilaha illa Anta, yaa Allaah, astaghfiruka wa atuubu ilayk/fastajabnaa lahu wa najaynaahu minal ghamm wa kadzaalika nanjiyul mu’miniin/wa hasbunallaahu wa ni`mal wakiil hasbii Allaahu laa ilaaha illa huwa `alayhi tawakkaltu wa Huwa rabbul `Arsyil Azhiim wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil `Aliyyil `Azhiim/wa shallallaahu `alaa Sayyidinaa Muhammad wa `alaa aalihi wa shahbihi wa sallim ajma`iin/subhaana rabbika rabbil `izzati `amaa yashifuun wa salaamun `alal mursaliin walhamdulillaahi rabbil `aalamiin
Bismillahir Rahmaanir Rahiim
Allaahumma inni as-aluka bi musyaahadati asraaril muhibbiin wa bil khalwatillatii khashashta bihaa sayyidal mursaliin hiina asrayta bihi laylatas saab`i wal `isyriin an tarham qalbii alhaziin wa tujiibu da`wati yaa Akramal Akramiin yaa Arhamar Raahimiin/ wa shallallaahu `alaa Sayyidinaa Muhammad wa `alaa aalihi wa shahbihi wa sallim ajma`iin
Bismillahir Rahmaanir Rahiim
Laa ilaaha ill-Allah Muhammadur-Rasuulullaah yaa Rahmaan yaa Rahiim yaa Musta`aan yaa Allah yaa Muhammad shalla-Allaahu `alayhi wa sallam yaa Abaa Bakr yaa `Umar yaa `Utsmaan yaa `Alii yaa Hasan yaa Husayn yaa Yahyaa yaa Haliim yaa Allah wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil `Aliyyil `Azhiim
Astaghfirullaah dzul Jalaali wal ikraam min jamii`idz-dzunuub wal atsaam/aamiin
Sunday, June 9, 2019
Ijazah Perlindungan dari jin
Habib Abdur Rahman bil Faqih Malang dr riwayat S.Ali kw
Audzubillahiminas syaithanir rajiim
Bismillahirahmaanir rahiim
Karokarondi
Shoroshorondi
Shobaru shobartuna
Aqsamtu alaykum yaa khadama Hadzihil Asma'
Antahbis 'al ba'ida laa ya'tina
wal qariba laa ya'dzina
bi haqqi nabiiy alayhi shalatu wa salama
wa bi haqqi alfi alfi laa hawla wa laa quwata ila billahil aliyil adzim
Dibaca 1,3,7,11
Saturday, June 8, 2019
Puasa hari ke 7 Syawal
Rahasia Hari ke-7 di Bulan Syawal
Puasa enam hari di bulan Syawal adalah Sunah.
Tsawban (raḍhiy-Allāhu `anhu) meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ bersabda, "Barang siapa yang berpuasa Ramadan, kemudian enam hari setelah Eid, itu bagaikan puasa setahun penuh. Barang siapa yang melakukan suatu kebaikan ia akan mendapat ganjaran sepuluh kali lipatnya.” (ibn Majah)
Grandsyekh `Abdullah al-Fa'iz ad-Daghestani ( ق ) berkata bahwa barang siapa berpuasa pada hari ke-7 di bulan Syawal, akan dituliskan baginya bahwa seolah-olah ia telah melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal. Ini merupakan sebuah rahasia di antara para Awliyaullah yang telah ditransmisikan oleh syuyukh kita.
Shaykh Hisham Kabbani
http://eshaykh.com/ibadat-wors…/siyam-fasting/shawwal-fasts/
Thursday, May 30, 2019
Ismul A'zham
Jika seseorang ingin agar doanya segera terkabul, maka doa itu harus disertai dengan Ismullah al-Azham اسْمُ اللَّهِ الأَعظَمُ, yaitu Nama-Nama Allah yang paling Agung, yang tertanam pada tiga ayat pertama setiap Surat dalam kitab suci al-Qur'an mulai dari awal hingga akhir. Jadi jika kalian membaca tiga ayat pertama dari setiap Surat setiap hari, tentu saja kalian akan melewati Ismulaah al-Azham.
Para Awliyaullah menjadikannya sebagai wirid harian, tetapi jika kalian membacanya sekali seumur hidup, itu sudah diterima!
Shaykh Hisham Kabbani
https://sufilive.com/Recitation-of-First-Ayat-of-Every-Surah-Ismulllah-al-A-zam-is-contained-in-the-first-verses-6571.html
Awal Surat dalam al-Qur’an
Surat al-Fatihah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn
ar-raḥmānir-raḥīm
māliki yaumid-dīn
Surat al-Baqarah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
alif lām mīm
żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn
Surat Ali Imran
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
alif lām mīm
allāhu lā ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyụm
Surat an-Nisa’
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakumullażī khalaqakum min nafsiw
wāḥidatiw wa khalaqa min-hā zaujahā wa baṡṡa min-humā
rijālang kaṡīraw wa nisāā, wattaqullāhallażī tasāalụna bihī wal-
ar-ḥām, innallāha kāna 'alaikum raqībā
Surat al-Ma’idah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yā ayyuhallażīna āmanū aufụ bil-'uqụd, uḥillat lakum bahīmatul-
an'āmi illā mā yutlā 'alaikum gaira muḥilliṣ-ṣaidi wa antum
ḥurum, innallāha yaḥkumu mā yurīd
Surat al-Anam
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
al-ḥamdu lillāhillażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa ja'alaẓ-
ẓulumāti wan-nụr
Surat al-Araf
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
alif lām mīm shād
kitābun unzila ilaika fa lā yakun fī ṣadrika ḥarajum min-hu
litunżira bihī wa żikrā lil-mu`minīn
Surat al-Anfal
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yasalụnaka 'anil-anfāl, qulil-anfālu lillāhi war-rasụl, fattaqullāha
wa aṣliḥụ żāta bainikum wa aṭī'ullāha wa rasụlahū ing kuntum
muminīn
Surat at-Taubah
Aụdzubillāhi minan-nāri wa min syarril-kuffāri wa min
ghadhabil-jabbāri, al-izzatu lillāhi wa lirasụlihi wa lil-mu’minīna
barāatum minallāhi wa rasụlihī ilallażīna 'āhattum minal-
musyrikīn
fa sīḥụ fil-arḍi arba'ata asy-huriw wa'lamū annakum gairu
mu'jizillāhi wa annallāha mukhzil-kāfirīn
Surat Yunus
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
alif lām rā, tilka āyātul-kitābil-ḥakīm
Surat Hud
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
alif lām rā, kitābun uḥkimat āyātuhụ ṡumma fuṣṣilat mil ladun
ḥakīmin khabīr
Surat Yusuf
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
alif lām rā, tilka āyātul-kitābil mubīn
Surat ar-Rad
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
alif lām mīm rā, tilka āyātul-kitāb, wallażī unzila ilaika mir
rabbikal-ḥaqqu wa lākinna akṡaran-nāsi lā yuminụn
Surat Ibrahim
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
alif lām rā, kitābun anzalnāhu ilaika litukhrijan-nāsa minaẓ-
ẓulumāti ilan-nụri biiżni rabbihim ilā ṣirāṭil-'azīzil-ḥamīd
Surat al-Hijr
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
alif lām rā, tilka āyātul-kitābi wa qur`ānim mubīn
Surat an-Nahl
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
atā amrullāhi fa lā tasta'jilụh, sub-ḥānahụ wa ta'ālā 'ammā
yusyrikụn
Surat al-Isra’
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
sub-ḥānallażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-
masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ
huwas-samī'ul-baṣīr
Surat al-Kahfi
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ
'iwajā
Surat Maryam
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
kaf hā yā 'aīn ṣad
żikru raḥmati rabbika 'abdahu zakariyyā
iż nādā rabbahu nidaan khafiyyā
Surat Taha
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
ṭā hā
mā anzalnā 'alaikal-qurāna litasyqā
Surat al-Anbiya’
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
iqtaraba lin-nāsi ḥisābuhum wa hum fī gaflatim mu'riḍụn
Surat al-Hajj
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakum, inna zalzalatas-sā'ati syaiun
'aẓīm
Surat al-Mu’minun
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
qad aflaḥal-muminụn
allażīna hum fī ṣalātihim khāsyi'ụn
Surat an-Nur
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
sụratun anzalnāhā wa faraḍnāhā wa anzalnā fīhā āyātim bayyinātil
la'allakum tażakkarụn
Surat al-Furqan
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
tabārakallażī nazzalal-furqāna 'alā 'abdihī liyakụna lil-'ālamīna
nażīrā
Surat asy-Syuara’
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
ṭā sīm mīm
tilka āyātul-kitābil-mubīn
Surat an-Naml
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
ṭā sīn, tilka āyātul-qurāni wa kitābim mubīn
Surat al-Qasas
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
ṭā sīm mīm
tilka āyātul-kitābil-mubīn
Surat al-Ankabut
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
alif lām mīm
a ḥasiban-nāsu ay yutrakū ay yaqụlū āmannā wa hum lā yuftanụn
Surat ar-Rum
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
alif lām mīm
gulibatir-rụm
fī adnal-arḍi wa hum mim ba'di galabihim sayaglibụn
Surat Luqman
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
alif lām mīm
tilka āyātul-kitābil-ḥakīm
Surat as-Sajadah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
alif lām mīm
tanzīlul-kitābi lā raiba fīhi mir rabbil-'ālamīn
Surat al-Ahzab
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yā ayyuhan-nabiyyuttaqillāha wa lā tuṭi'il-kāfirīna wal-munāfiqīn,
innallāha kāna 'alīman ḥakīmā
Surat Saba’
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
al-ḥamdu lillāhillażī lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi wa
lahul-ḥamdu fil`ākhirah, wa huwal-ḥakīmul-khabīr
Surat Fatir
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
al-ḥamdu lillāhi fāṭiris-samāwāti wal-arḍi jā'ilil-malāikati rusulan
ulī ajniḥatim maṡnā wa ṡulāṡa wa rubā', yazīdu fil-khalqi mā
yasyā, innallāha 'alā kulli syaiing qadīr
Surat Yasin
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yā sīn
wal-qurānil-ḥakīm
innaka laminal-mursalīn
'alā ṣirāṭim mustaqīm
Surat as-Saffat
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
waṣ-ṣāffāti ṣaffā
faz-zājirāti zajrā
Surat Sad
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
shād, wal-qur`āni żiż-żikr
balillażīna kafarụ fī 'izzatiw wa syiqāq
Surat az-Zumar
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
tanzīlul-kitābi minallāhil-'azīzil-ḥakīm
Surat Gafir
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
ḥā mīm
tanzīlul-kitābi minallāhil-'azīzil-'alīm
Surat Fussilat
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
ḥā mīm
tanzīlum minar-raḥmānir-raḥīm
Surat asy-Syura
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
ḥā mīm
'Aīn sīn qāf
każālika yụḥī ilaika wa ilallażīna ming qablikallāhul-'azīzul-
ḥakīm
Surat az-Zukhruf
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
ḥā mīm
wal-kitābil-mubīn
Surat ad-Dukhan
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
ḥā mīm
wal-kitābil-mubīn
Surat al-Jasiyah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
ḥā mīm
tanzīlul-kitābi minallāhil-'azīzil-ḥakīm
Surat al-Ahqaf
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
ḥā mīm
tanzīlul-kitābi minallāhil-'azīzil-ḥakīm
Surat Muhammad
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
allażīna kafarụ wa ṣaddụ 'an sabīlillāhi aḍalla a'mālahum
Surat al-Fath
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
innā fataḥnā laka fat-ḥam mubīnā
Surat al-Hujurat
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuqaddimụ baina yadayillāhi wa
rasụlihī wattaqullāh, innallāha samī'un 'alīm
Surat Qaf
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
qāf, wal-qurānil-majīd
bal 'ajibū an jāahum munżirum min-hum fa qālal-kāfirụna hāżā
syai`un 'ajīb
Surat az-Zariyat
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
waż-żāriyāti żarwā
fal-ḥāmilāti wiqrā
Surat at-Tur
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
waṭ-ṭụr
wa kitābim masṭụr
Surat an-Najm
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
wan-najmi iżā hawā
mā ḍalla ṣāḥibukum wa mā gawā
Surat al-Qamar
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
iqtarabatis-sā'atu wansyaqqal-qamar
Surat ar-Rahman
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
ar-raḥmān
'allamal-qurān
khalaqal-insān
'allamahul-bayān
Surat al-Waqiah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
iżā waqa'atil-wāqi'ah
laisa liwaq'atihā kāżibah
khāfiḍatur rāfi'ah
Surat al-Hadid
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
sabbaḥa lillāhi mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm
Surat al-Mujadilah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
qad sami'allāhu qaulallatī tujādiluka fī zaujihā wa tasytakī ilallāhi
wallāhu yasma'u taḥāwurakumā, innallāha samī'um baṣīr
Surat al-Hasyr
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
sabbaḥa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa huwal-'azīzul-
ḥakīm
Surat al-Mumtahanah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yā ayyuhallażīna āmanụ lā tattakhiżụ 'aduwwī wa 'aduwwakum
auliyā`a tulqụna ilaihim bil-mawaddati wa qad kafarụ bimā
jāakum minal-ḥaqq, yukhrijụnar-rasụla wa iyyākum an tuminụ
billāhi rabbikum, ing kuntum kharajtum jihādan fī sabīlī
wabtigāa marḍātī tusirrụna ilaihim bil-mawaddati wa ana a'lamu
bimā akhfaitum wa mā a'lantum, wa may yaf'al-hu mingkum fa
qad ḍalla sawāas-sabīl
Surat al-Saff
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
sabbaḥa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa huwal-'azīzul-
ḥakīm
Surat al-Jumuah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yusabbiḥu lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍil-malikil-
quddụsil-'azīzil-ḥakīm
Surat al-Munafiqun
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
iżā jāakal munāfiqụna qālụ nasy-hadu innaka larasụlullāh,
wallāhu ya'lamu innaka larasụluh, wallāhu yasy-hadu innal-
munāfiqīna lakāżibụn
Surat at-Tagabun
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yusabbiḥu lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, lahul-mulku wa
lahul-ḥamdu wa huwa 'alā kulli syaiing qadīr
Surat at-Talaq
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yā ayyuhan-nabiyyu iżā ṭallaqtumun-nisāa fa ṭalliqụhunna
li'iddatihinna wa aḥṣul-'iddah, wattaqullāha rabbakum, lā
tukhrijụhunna mim buyụtihinna wa lā yakhrujna illā ay ya`tīna
bifāḥisyatim mubayyinah, wa tilka ḥudụdullāh, wa may yata'adda
ḥudụdallāhi fa qad ẓalama nafsah, lā tadrī la'allallāha yuḥdiṡu
ba'da żālika amrā
Surat at-Tahrim
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yā ayyuhan-nabiyyu lima tuḥarrimu mā aḥallallāhu lak, tabtagī
marḍāta azwājik, wallāhu gafụrur raḥīm
Surat al-Mulk
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa 'alā kulli syaiing qadīr
Surat al-Qalam
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
nūn, wal-qalami wa mā yasṭurụn
Surat al-Haqqah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
al-ḥāqqah
mal-ḥāqqah
wa mā adrāka mal-ḥāqqah
Surat al-Maarij
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
saala sāilum bi'ażābiw wāqi'
lil-kāfirīna laisa lahụ dāfi'
Surat Nuh
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
innā arsalnā nụhan ilā qaumihī an anżir qaumaka ming qabli ay
yatiyahum 'ażābun alīm
Surat al-Jin
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
qul ụḥiya ilayya annahustama'a nafarum minal-jinni fa qālū innā
sami'nā qurānan 'ajabā
Surat al-Muzzammil
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yā ayyuhal-muzzammil
qumil-laila illā qalīlā
Surat al-Muddassir
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
yā ayyuhal-muddaṡṡir
qum fa anżir
wa rabbaka fa kabbir
Surat al-Qiyamah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
lā uqsimu biyaumil-qiyāmah
wa lā uqsimu bin-nafsil-lawwāmah
Surat al-Insan
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
hal atā 'alal-insāni ḥīnum minad-dahri lam yakun syaiam
mażkụrā
Surat al-Mursalat
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
wal-mursalāti 'urfā
fal-'āṣifāti 'aṣfā
Surat an-Naba’
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
'amma yatasāalụn
'anin-nabail-'aẓīm
allażī hum fīhi mukhtalifụn
Surat an-Naziat
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
wan-nāzi'āti garqā
wan-nāsyiṭāti nasyṭā
Surat Abasa
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
'abasa wa tawallā
an jāahul-a'mā
Surat at-Takwir
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
iżasy-syamsu kuwwirat
wa iżan-nujụmungkadarat
Surat al-Infitar
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
iżas-samā`unfaṭarat
wa iżal-kawākibuntaṡarat
Surat al-Mutaffifin
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
wailul lil-muṭaffifīn
allażīna iżaktālụ 'alan-nāsi yastaufụn
wa iżā kālụhum aw wazanụhum yukhsirụn
Surat al-Insyqaq
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
iżas-samāunsyaqqat
wa ażinat lirabbihā wa ḥuqqat
Surat al-Buruj
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
was-samāi żātil-burụj
wal-yaumil-mau'ụd
wa syāhidiw wa masy-hụd
Surat at-Tariq
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
was-samāi waṭ-ṭāriq
wa mā adrāka maṭ-ṭāriq
an-najmuṡ-ṡāqib
Surat al-Ala
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
sabbiḥisma rabbikal-a'lā
allażī khalaqa fa sawwā
Surat al-Gasyiyah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
hal atāka ḥadīṡul-gāsyiyah
wujụhuy yauma`iżin khāsyi'ah
Surat al-Fajr
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
wal-fajr
wa layālin 'asyr
wasy-syaf'i wal-watr
wal-laili iżā yasr
hal fī żālika qasamul liżī ḥijr
Surat al-Balad
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
lā uqsimu bihāżal-balad
wa anta ḥillum bihāżal-balad
Surat asy-Syams
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
wasy-syamsi wa ḍuḥāhā
wal-qamari iżā talāhā
Surat al-Lail
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
wal-laili iżā yagsyā
wan-nahāri iżā tajallā
Surat ad-Duha
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
waḍ-ḍuḥā
wal-laili iżā sajā
mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā
Surat asy-Syarh
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
a lam nasyraḥ laka ṣadrak
wa waḍa'nā 'angka wizrak
Surat at-Tin
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
wat-tīni waz-zaitụn
wa ṭụri sīnīn
Surat al-Alaq
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
iqra bismi rabbikallażī khalaq
khalaqal-insāna min 'alaq
Surat al-Qadr
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
innā anzalnāhu fī lailatil-qadr
wa mā adrāka mā lailatul-qadr
Surat al-Bayyinah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
lam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna
munfakkīna ḥattā ta`tiyahumul-bayyinah
Surat al-Zalzalah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā
wa akhrajatil-arḍu aṡqālahā
Surat al-Adiyat
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
wal-'ādiyāti ḍab-ḥā
fal-mụriyāti qad-ḥā
Surat al-Qariah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
al-qāri'ah
mal-qāri'ah
wa mā adrāka mal-qāri'ah
Surat at-Takasur
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
al-hākumut-takāṡur
ḥattā zurtumul-maqābir
Surat al-Asr
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
wal-'aṣr
innal-insāna lafī khusr
Surat al-Humazah
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
wailul likulli humazatil lumazah
allażī jama'a mālaw wa 'addadah
Surat al-Fil
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
a lam tara kaifa fa'ala rabbuka biaṣ-ḥābil-fīl
Surat Quraisy
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
liīlāfi quraīsy
īlāfihim riḥlatasy-syitāi waṣ-ṣaīf
Surat al-Maun
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
a raaitallażī yukażżibu bid-dīn
fa żālikallażī yadu''ul-yatīm
wa lā yaḥuḍḍu 'alā ṭa'āmil-miskīn
Surat al-Kausar
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
innā a'ṭainākal-kauṡar
fa ṣalli lirabbika wan-ḥar
Surat al-Kafirun
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
qul yā ayyuhal-kāfirụn
lā a'budu mā ta'budụn
wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Surat an-Nasr
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
iżā jāa naṣrullāhi wal-fat-ḥ
wa raaitan-nāsa yadkhulụna fī dīnillāhi afwājā
Surat al-Lahab
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
tabbat yadā abī lahabiw wa tabb
mā agnā 'an-hu māluhụ wa mā kasab
Surat al-Ikhlas
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
qul huwallāhu aḥad
allāhuṣ-ṣamad
lam yalid wa lam yụlad
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Surat al-Falaq
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
qul a'ụżu birabbil-falaq
min syarri mā khalaq
wa min syarri gāsiqin iżā waqab
wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad
wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Surat an-Nas
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
qul a'ụżu birabbin-nās
malikin-nās
ilāhin-nās
min syarril-waswāsil-khannās
allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
minal-jinnati wan-nās
Shadaqallāhul azhīm wa balagha nabiyyihil karīm, wa naḥnu alā
dzālika minasy-syāhidīn wasy-syākirīn, bi qalbin salīm
subhāna rabbika rabbi ‘l-izzati ammā yashifūn wa ‘s-salāmun
ala ‘l-mursalīna wa‘l-ḥamdulillāhi rabbi ‘l-ālamīn
rabbanā taqabbal minnā bi hurmati man anzalta `alayhi sirri sụrat
al-Fātihah