Thursday, November 14, 2019

Doa pagi dan sore

Allah (swt) berfirman di dalam al-Qur'an Suci, dalam Surat al-Hadid, 

*"wa Huwa ma`akum ayna maa kuntum"* 
_"Dia bersamamu, di mana pun engkau berada."_

Dia berfirman, "Aku bersamamu, wahai hamba-hamba-Ku," tetapi kalian bersama siapa?
Apa yang akan kalian katakan kepada Tuhan kalian adalah penting pada saat itu.  Jika kalian mengatakan, "Wahai Tuhanku, aku bersama-Mu."  Setiap kali aku bangun tidur, aku berdoa, *"Ashbahnaa wa ashbahal mulku lillaahi wahidul qahhar."*  
_"Kami telah memasuki waktu pagi ini dan di pagi hari ini segala Kerajaan tetap milik  Allah (swt) Yang Mahasatu dan Mahaperkasa."_

"Yaa Rabbii, jadikan hari ini sebagai hari yang baik bagi kami.  Jadikan hari ini hari yang baik untuk keluargaku, jagalah diriku agar senantiasa berada dalam Sunnah Rasulullah (saw), jadikanlah aku sebagai hamba yang taat wahai Tuhanku, karena ketika malam tiba, aku tidak tahu apa yang akan terjadi.  Mungkin saja aku dalam keadaan terbungkus (kain kafan) dan dikuburkan.  Wahai Tuhanku, terimalah aku."  

Dan ketika malam tiba, kalian mengatakan, *"Amsainaa wa amsal mulku lillaahi lillaahi wahidul qahhar."*  
_"Kami telah memasuki waktu sore, dan sore ini segala Kerajaan tetap milik Allah (swt) Yang Mahasatu lagi Mahaperkasa."_
"Yaa Rabbii, jadikanlah kami sebagai orang yang senantiasa berzikir."  Mengingat Allah (swt), dalam agama kalian, dalam perbuatan kalian dalam pikiran kalian dan gagasan kalian.  Allah (swt) haruslah menjadi Yang menjadi teman kalian.  
Waliyullaah adalah temannya Allah. Teman adalah orang yang selalu kalian tuju.  

Lihatlah ini, *"Fafirruu ilallaah"* _"Kembalilah kepada Allah."_
  
Ketika kalian perlu mengatakan sesuatu, jangan katakan kepada orang lain dan mulai mengeluh.  Hadapkan wajah kalian kepada Allah (swt) dan angkat tangan kalian, dan berdoalah, *"Yaa Rabbii, Engkau tahu apa yang terjadi padaku, tolonglah aku, aku memerlukan dukungan-Mu.  Jadikanlah aku orang yang baik.  Jadikanlah aku berada pada Sunnah Rasulullah (saw).  Janganlah Engkau masukkan kami ke dalam ahlul bid'ah, jangan masukkan aku ke dalam ahlul Syirik, janganlah Engkau jadikan aku bagian dari mereka.  Jadikanlah aku sebagai ahlul tauhid, yang hanya melihat pada-Mu, tidak pada yang lainnya."*  Itulah kondisi puncak seorang Muslim, yaitu ketika ia melihat segala sesuatunya di dunia ini sebagai perwujudan Asmaul Husna wal Sifaat Allah (swt)  

Dr. Nour Mohamad Kabbani

No comments:

Post a Comment

*Untuk Kalangan Sendiri