Friday, November 29, 2019

Wirid Sakran

Silisilah beliau adalah Sayyidinal Imam Abu Bakar As-Sakran bin Syeikh al Ghauts Abdurrahman As-Seggaf bin Muhammad Maula Dawilah bin Ali bin Alwi Al-Ghoyur bin Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shohib Mirbath bin Ali Khali' Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa Ar-Rumi bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-'Uraidhi bin Ja'far Ash-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Siti Fatimah Az-Zahro binti Muhammad SAW. 


Ia wafat di tarim pada tahun 821 H, salah satu peninggalannya yang sampai kini selalu dibaca adalah wirid sakran. wirid sakran sendiri memiliki banyak sekali manfaat dan kegunaan yaitu untuk melindungi dan membentengi kita dari segala macam gangguan dan tipuan musuh musuh kita dari berbagai jenis makhluk baik jin maupun manusia. sehingga jenis gangguan jin seperti sihir dan lain sebagainya tidak akan mempan jika kita selalu membaca wirid sakran ini. wirid ini sangat ampuh dan selalu diamalkan oleh para salafunassoleh hingga sampai sekrang masih terus dibaca dimana mana. untuk itu langsung saja berikut ini teks bacaan wirid sakran beserta arti/terjemahan bahasa indonesianya . . . 






بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللّهُمَّ إِنِّى أَحْتَطْتُ بِدَرْبِ اللهِ, طُولُهُ مَاشَاءَ اللهُ, قُفْلُهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, بَابُهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ, صَلىَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, سَقْفُهُ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ,

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Alloohumma inni ahtath-tu bidarbillaah, thuuluhuu maa syaa-Allooh, qufluhuu laa ilaaha illallooh, baabuhuu muhammadur-rasuulullooh shallalloohu ‘alaihi wasallam, saqfuhuu laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.

أَحاط بِنَا مِنْ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ .مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ. (3 × )

Ahaatha binaa min : Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. Ar-rahmaanir-rahiim, maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinas-shiraathal mustaqiim. Shiraathalladziina an’amta ‘alaihim, ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh-dhaalliin. (Dibaca 3 x)

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ, لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَ لاَ نَوْمٌ, لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ, مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ, يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ, وَ لاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ, وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضَ, وَ لاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ.

Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum. Laa ta’khudzuhuu sinatun walaa nauum. Lahuu maa fis-samaawaati wamaa fil ardhi, man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bisyai-in min ‘ilmihii illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardha walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.


بِنَا اسْتَدَارَتْ كَمَا اسْتَدَارَتِ الْمَلاَئِكَةُ بِمَدِيْنَةِ الرَّسُولِ بِلاَ خَنْدَقٍ وَلاَ سُوْرٍ, مِنْ كُلِّ قَدَرٍ مَقْدُورٍ, وَحَذَرٍ مَحْذُورٍ, وَ مِنْ جَمِيْعِ الشُّرُورِ, تَتَرَّسْنَا بِاللهِ (3×) مِنْ عَدُوِّنَا وَعَدُوِّ الله, مِنْ سَاقِ عَرْشِ اللهِ, إِلَى قَاعِ أَرْضِ الله, بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ, عَزِيْمَتُهُ لاَ تَنْشَقُّ  بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ, صَنْعَتُهُ لاَ تَنْقَطِعُ بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ.

Binastadaarat kamastadaaratil malaa-ikatu bi madiinatir-rasuuli bilaa khandaqin walaa suurin, min kulli qadarin maqduurin, wahadzarin mahdzuurin. wamin jamii’is-syuruur. Tatarrasnaa billaahi (dibaca 3 x). Min ‘aduwwinaa wa’aduw-willaah, min saaqi ‘arsyillaah, ilaa qaa’i ardhillaah, bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. ‘Aziimatuhuu laa tansyaqqu bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Shan’atuhuu laa tanfa’u bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.

اَللَّهُمَّ إِنْ أَحَدٌ أَرَادَنِى بِسُوءٍ مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ وَالْوُحُوشِ مِنْ بَشَرٍ أَوْشَيْطَانٍ أَوْسُلْطَانٍ أَوْ وَسْوَاسٍ, فَارْدُدْ نَظَرَهُمْ  فِى انْتِكَاسٍ, وَقُلُوبِهِمْ فِى وَسْوَاسٍ, وَ أَيْدِيْهِمْ فِى إِفْلاَسٍ, وَأَوْبِقْهُمْ مِنَ الرِّجْلِ إِلَى الرَّأْسِ, لاَ فِى سَهْلٍ يَجْدَعُ, وَلاَ فِى جَبَلٍ يَطْلَعُ, بِمِائَةِ اَلْفِ اَلْفِ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
وَصَلىَّ الله عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.


Alloohumma in ahadun araadanii bisuu-in minal jinni wal insi wal wuhuusyi, min basyarin au syaithaanin au sulthaanin au waswaasin, fardud nazharahum fintikaasin, waquluubuhum fii waswaasin, wa aidiyahum fii iflasin, wa aubiqhum minar-rijli ilar-ra’si, laa fii sahlin yajda’u, walaa fii jabalin yathla’u, bimi-ati alfi alfi alfi laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.  Washallalloohu ‘alaa sayyidinaa muham-madin wa aalihii washahbihii wasallam.





Semoga bacaan wirid sakran diatas bermanfaat dalam menjaga keselamatan kita semua dan senantiasa kita baca dan amalkan setiap harinya agar terlindung dari perbuatan jahat musuh musuh kita. 

Monday, November 18, 2019

Bacaan sebelum tidur Azzumar 53

BACALAH AYAT INI SEBELUM TIDUR 

Ketika kalian melakukan suatu perbuatan baik, hasanah, ia akan segera dicatat untuk kalian (oleh malaikat di dalam buku catatan amal kalian), tetapi bila kalian melakukan suatu kesalahan, Allah memberi kesempatan untuk bertobat bagi kalian selama 24 jam, sebelum perbuatan itu dicatat, jadi kita membaca ayat ini: 

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Qul yaa `ibaadiya ‘l-ladziina asrafuu `alaa anfusihim laa taqnathuu min rahmati’l-Laahi inna ‘l-Laaha yaghfiru ‘dz-dzunuuba jamii`an innahu huwa ‘l-ghafuuru ‘r-rahiim

Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri!  Janganlah kamu berputus asa terhadap rahmat Allah.  Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.  Sungguh Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Az-Zumar, 39:53)

Masya'Allah, barang siapa yang membaca ayat ini sebelum tidur, selama 24 jam segala sesuatu akan diubah menjadi empat ribu hasanah pada setiap huruf dari ayat tersebut!  

~Shaykh Hisham Kabbani ❤️

Instagram.com/Sufilive

Thursday, November 14, 2019

Doa pagi dan sore

Allah (swt) berfirman di dalam al-Qur'an Suci, dalam Surat al-Hadid, 

*"wa Huwa ma`akum ayna maa kuntum"* 
_"Dia bersamamu, di mana pun engkau berada."_

Dia berfirman, "Aku bersamamu, wahai hamba-hamba-Ku," tetapi kalian bersama siapa?
Apa yang akan kalian katakan kepada Tuhan kalian adalah penting pada saat itu.  Jika kalian mengatakan, "Wahai Tuhanku, aku bersama-Mu."  Setiap kali aku bangun tidur, aku berdoa, *"Ashbahnaa wa ashbahal mulku lillaahi wahidul qahhar."*  
_"Kami telah memasuki waktu pagi ini dan di pagi hari ini segala Kerajaan tetap milik  Allah (swt) Yang Mahasatu dan Mahaperkasa."_

"Yaa Rabbii, jadikan hari ini sebagai hari yang baik bagi kami.  Jadikan hari ini hari yang baik untuk keluargaku, jagalah diriku agar senantiasa berada dalam Sunnah Rasulullah (saw), jadikanlah aku sebagai hamba yang taat wahai Tuhanku, karena ketika malam tiba, aku tidak tahu apa yang akan terjadi.  Mungkin saja aku dalam keadaan terbungkus (kain kafan) dan dikuburkan.  Wahai Tuhanku, terimalah aku."  

Dan ketika malam tiba, kalian mengatakan, *"Amsainaa wa amsal mulku lillaahi lillaahi wahidul qahhar."*  
_"Kami telah memasuki waktu sore, dan sore ini segala Kerajaan tetap milik Allah (swt) Yang Mahasatu lagi Mahaperkasa."_
"Yaa Rabbii, jadikanlah kami sebagai orang yang senantiasa berzikir."  Mengingat Allah (swt), dalam agama kalian, dalam perbuatan kalian dalam pikiran kalian dan gagasan kalian.  Allah (swt) haruslah menjadi Yang menjadi teman kalian.  
Waliyullaah adalah temannya Allah. Teman adalah orang yang selalu kalian tuju.  

Lihatlah ini, *"Fafirruu ilallaah"* _"Kembalilah kepada Allah."_
  
Ketika kalian perlu mengatakan sesuatu, jangan katakan kepada orang lain dan mulai mengeluh.  Hadapkan wajah kalian kepada Allah (swt) dan angkat tangan kalian, dan berdoalah, *"Yaa Rabbii, Engkau tahu apa yang terjadi padaku, tolonglah aku, aku memerlukan dukungan-Mu.  Jadikanlah aku orang yang baik.  Jadikanlah aku berada pada Sunnah Rasulullah (saw).  Janganlah Engkau masukkan kami ke dalam ahlul bid'ah, jangan masukkan aku ke dalam ahlul Syirik, janganlah Engkau jadikan aku bagian dari mereka.  Jadikanlah aku sebagai ahlul tauhid, yang hanya melihat pada-Mu, tidak pada yang lainnya."*  Itulah kondisi puncak seorang Muslim, yaitu ketika ia melihat segala sesuatunya di dunia ini sebagai perwujudan Asmaul Husna wal Sifaat Allah (swt)  

Dr. Nour Mohamad Kabbani

*Untuk Kalangan Sendiri