Wednesday, November 24, 2021

Adab berdoa

Kita telah menyebutkan waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa di mana doa-doa pada waktu itu lebih cepat diterima dibandingkan pada waktu-waktu lainnya.  Waktu-waktu tersebut adalah sepertiga malam terakhir, ats-tsuluts al-akhiir min al-layl (الثلث الاخير من الليل ); ketika muadzin mengumandangkan adzaan; waktu di antara adzaan dan iqaamah; setelah shalat fardhu; waktu di mana imam naik ke atas mimbar Jumat sampai shalatnya selesai; dan waktu Ashar terakhir sebelum Maghrib pada hari Jumat, wa aakhiru saa`atin ba`ad al-`ashr (وآخر ساعة بعد العصر).

Syarat-Syarat dalam berdoa: 

1) وكان على طهارة

Dalam keadaan berwudhu.

2) واستقبل الداعي القبلة

Duduk menghadap Qiblah.

3) بدأ بحمد الله والثناء عليه

Diawali dengan mengagungkan Allah (swt) dan bersyukur kepada-Nya.

4) ثم ثنى بالصلوة على محمد عبده صلى الله عليه وسلم

Bershalawat untuk Nabi (saw).

Sebagaimana yang kita pelajari, doa mempunyai bagian pembuka.  Kalian tidak bisa mendatangi seseorang tanpa mengetuk pintunya.  Kalian mengetuk pintunya.  Itu adalah adab.  Jadi, untuk masuk ke dalam Hadirat Allah (swt) dan pintu akan terbuka.  Kalian harus memulai doanya dengan:
 
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ والصلاة والسلام على اشرف المرسلين سيدنا محمد و على اله و صحبه اجمعين

“Bismillaahi 'r-Rahmaani 'r-Rahiim alhamdulillahi rabbi ‘l-`alamiin wa ’sh-shalaatu wa ’s-salaam `alaa asyrafi ’l-mursaliin Sayyidina wa Nabiyyinaa Muhammadin wa `alaa aalihi wa shahbihi ajma`iin,” kemudian kalian mulai dengan doa kalian.

Ketika selesai, kalian membaca: 

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ربنا بقبل منا بحرمة من انزلت عليه سورة الفاتحة

Subhaana rabbika rabbi ‘l-`izzati `amaa yashifuuna wa salaamun `alaa al-mursaliina w‘alhamdulillahi rabbi ‘l-`alamiin. Rabbanaa taqabbal minnaa bi hurmati man anzalta `alayhi sirri Suratu ’l-Fatihah.”

Inilah yang kita pelajari dari Mursyid kita, dari Grandsyekh Sayyidi Syekh `AbdAllah Fa'iz ad-Daghestani (q) dan Mawlana Syekh Nazim al-Haqqani, semoga Allah memanjangkan umurnya.  

Mawlana Shaykh Hisham Kabbani

Tuesday, November 9, 2021

Doa utk mendapatkan rahasia

Ilmu itu Mengangkat Seorang Salik (Pencari) 

Ilmu itu sangat penting. Itulah sebabnya ketika Bani Israil meminta Nabinya untuk mengirimkan seorang raja untuk berperang di Jalan Allah, beliau mengirimkan Ţālūt. Ketika mereka menolak dengan penunjukannya karena ia bukan seorang yang kaya raya, Nabi mereka berkata, 

Dan Nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu.” Mereka menjawab, “Bagaimana Talut memperoleh kerajaan atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya, dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi) menjawab, “Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik.” Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.
(Sūratu ’l-Baqarah, 2:247).

Kalimat, “Dia telah memberikan kelebihan ilmu," artinya bahwa Ţālūt telah diberi ilmu dari Hadirat Ilahi, ilmu tentang makrifat, ilmu tentang haqiqat, Ilmu dzawq (ذوق) (rasa) dan ilmu tentang kekuatan cahaya. 

Ia telah diberi ilmu dari Rahasia Dzat, artinya dari rahasia hakikat di mana Sayyidina Abd al-Qādir al-Jaylānī sering berdoa kepada Allāh (swt) dengan doa berikut:

اللهم إني أسألُك بسِرِّ الذَّات وبذاتِ السِر هو أنتَ وأنتَ هو

Allaahumma inni as'aluka bi sirri 'dz-dzaati wa bi dzaati 's-sirri huwa anta wa anta huwa

“Ya Allāh, aku memohon kepada-Mu dengan Rahasia Dzat-Mu dan Dzat rahasia-Mu, Dia adalah Engkau dan Engkau adalah Dia.”

Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
______
#ilmu #tasawuf #ShaykhHishamKabbani #ShaykhAbdulqadirJilani #Naqshbandi #Sufi #Sufilive
https://www.instagram.com/p/CWCaaEaPY6Y/?utm_medium=share_sheet

Friday, September 24, 2021

adab memotong kuku

Suatu hari Grandsyekh (q) berkata kepada saya, "Tolong potong kukuku."  MasyaaAllah, beliau mempunyai sebuah pisau yang besar, dan sepanjang hidup saya, saya belum pernah melihatnya bagaimana beliau memotong kukunya dengan pisau itu, bagaimana beliau mengangkat jarinya kemudian memotong kukunya.  Beliau memulainya dengan jari kelingking kanannya, dan itu adalah adab.  Beliau tidak memulainya dengan sembarang jari.  Jadi adabnya adalah memulainya dengan memotong jari kelingking kanan dan beliau biasanya memotongnya dengan pisau tetapi tidak melukai jarinya.  Beliau memotong kuku pada keempat jari kanannya (mulai kelingking sampai telunjuk), tetapi melewatkan jari jempol kanannya dan pindah ke jari kiri, mulai dari kelingking dan seterusnya sampai telunjuk kiri, lalu pindah ke jempol kanan, dan terakhir jempol kiri.  

Beliau mengatakan, "Tolong potong kukuku."  Saya pernah melihatnya memotong kukunya dan saya hafal urutannya, sehingga beliau menguji saya, dan beliau memberikan pisau itu kepada saya!  Saya katakan, "Oh Mawlana, aku mempunyai pemotong yang lain," sambil mengeluarkan gunting kuku dan mulai memotong jari pada kelingking kanannya.  

Segala sesuatu mempunyai adab dan cara yang benar.  Jika kalian tidak melakukannya dengan benar berarti kalian tidak menghormati Sunnah Nabi (saw).  Saya memulainya dengan jari kelingking kanan, lalu ketiga jari kanan lainnya, kemudian pindah ke kelingking kiri lalu ketiga jari kiri lainnya, lalu jempol kanan dan terakhir jempol kiri.  Beliau berkata, "Bagus sekali!"  

Saya melihatnya sekali dan kemudian mempelajarinya, tetapi saya belum pernah melakukannya dengan pisau atau mencobanya.  Jadi, jangan coba-coba menggunakan pisau!  Bayangkan, seperti inilah orang memotong  kukunya ketika belum ada gunting kuku di zamannya Nabi (saw).  Bagaimana mereka memotong kukunya?  Dengan pisau!  Lihatlah, bagaimana mereka memanjakan kita sekarang.   Memotong dengan pisau menunjukkan kejantanan!  Kalian masih bayi.  

Jagi mengapa kita menyebutkan tentang kuku?  Karena Grandsyekh (q) mengatakan, "Syaithan selalu ingin mengganggu dzikrullah kalian.  Jadi, ketika kalian melakukan dzikrullah, ia berusaha untuk mendekati kalian untuk mengalihkan perhatian kalian dari dzikir itu.  Jika kalian mengusirnya, ia bersembunyi di bawah kuku kalian.  Itulah sebabnya memotong kuku adalah Sunnah Nabi (saw), karena itu adalah tempat Syaithan bersarang, jika kuku kalian panjang, ia akan bersembunyi di sana.  

Sekarang orang-orang pergi ke salon untuk melakukan manikur, bahkan kaum pria pun dipotong kukunya tetapi dengan menyisakan sedikit kukunya dan para wanita menyisakan lebih panjag lagi agar kukunya terlihat cantik, dan Syaithan bersembunyi di bawah kuku ini untuk mengganggu kaum wanita dan pria.   

Shaykh Hisham Kabbani

Tuesday, September 21, 2021

Depresi

Senjata Ilahiah Menghadapi Kesedihan dan Depresi

Allah (swt) berfirman di dalam kitab suci al-Qur'an, 

قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Katakanlah (wahai Muhammad (saw)), "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.  Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan."  (Surah Yunus, 10:58)

Dia berfirman, "Kalian harus bergembira dengan karunia dan rahmat Allah!"  Para Awliya dan ulama mengatakan bahwa yang dimaksud rahmat dalam ayat tersebut adalah Muhammad (saw).  

Jadi, setiap kali kalian mengalami saat-saat sedih dalam kehidupan kalian, bacalah Surat Alam Nashrah (Surat asy-Syarh) tujuh kali pada air lalu minumlah setiap hari.  Depresi itu akan hilang dan kalian akan disembuhkan dari kesedihan itu. 

satu tetes air mata seorang Muslim untuk Allah (swt) dan Nabi-Nya ﷺ--dan jika kalian perbesar (zoom in) dan melihatnya lebih dalam lagi, secara khusus itu berarti air mata seorang Mukmin--lebih berharga daripada seluruh dunia, karena Allah tidak suka melihat hamba-Nya yang mencintai Dia dan Nabi-Nya ﷺ bersedih.

Mawlana Shaykh Hisham Kabbani

Tuesday, September 7, 2021

Depresi

Divine Weapons Against Sadness and Depression

Allah (swt) said in the Holy Qur’an:

قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Say, "In the bounty of Allah and in His mercy, in that let them rejoice; it is better than what they accumulate." 
(Yunus, 10:58)

He is saying, “You must be happy in Allah’s favor and mercy!” Awliyaa and `ulama say that rahmah is Muhammad (s). 

So whenever you have a sad moment in your life, recite seven times Surat Alam Nashrah (Surat ash-Sharh) on water and drink it every day; that depression will go away and you will be healed from that sadness.

One tear of a Muslim for Allah (swt) and His Prophet ﷺ, and if you zoom in and go deeper, it means specifically the tear of a mu'min, is more valuable than the whole dunya, because Allah doesn't like to see His servant who loves Him and His Prophet ﷺ to be sad.

Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
Senjata Ilahiah Menghadapi Kesedihan dan Depresi

Allah (swt) berfirman di dalam kitab suci al-Qur'an, 

قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Katakanlah (wahai Muhammad (saw)), "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.  Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan." (Surah Yunus, 10:58)

Dia berfirman, "Kalian harus bergembira dengan karunia dan rahmat Allah!" Para Awliya dan ulama mengatakan bahwa yang dimaksud rahmat dalam ayat tersebut adalah Muhammad (saw). 

Jadi, setiap kali kalian mengalami saat-saat sedih dalam kehidupan kalian, bacalah Surat Alam Nashrah (Surat asy-Syarh) tujuh kali pada air lalu minumlah setiap hari.  Depresi itu akan hilang dan kalian akan disembuhkan dari kesedihan itu. 

satu tetes air mata seorang Muslim untuk Allah (swt) dan Nabi-Nya ﷺ--dan jika kalian perbesar (zoom in) dan melihatnya lebih dalam lagi, secara khusus itu berarti air mata seorang Mukmin--lebih berharga daripada seluruh dunia, karena Allah tidak suka melihat hamba-Nya yang mencintai Dia dan Nabi-Nya ﷺ bersedih.

Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
______
#adab #wazhifa #amalan #wirid #sedih #depresi #AlamNashrah #alQuran #Quran #asrarawliya #ShaykhHishamKabbani #Sufi #Sufisme #Naqshbandi #Sufilive
https://www.instagram.com/p/CTiyS9aJKdl/?utm_medium=share_sheet

Monday, August 23, 2021

Awrad Khusus

Naqshbandi Haqqani Indonesia:
Awrad Khusus dari Grandsyekh Abdullah ad-Daghestani (q) 
Bagian 1

Tafakkur fii layl (تفكر في الليل), sababu himaayatil `abd (سبب الحماية العبد), tafakur/meditasi di malam hari, ketika orang-orang sedang tidur menjadi sebab bagi perlindungan seorang hamba, dan ia akan melindungi kalian dari syirik dan kufur hingga pagi harinya.

Jadi ketika kalian bangun untuk qiyamul lail, kita tahu bahwa kita ini `aajiz (عاجز), tidak berdaya untuk bangun, tetapi man tasyabbaha bi qawmin fahuwa minhum (من تشبه بقوم فهو منهم), barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari mereka. (Abu Dawuud), dan innamal a`maalu bi 'n-niyyaat (إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ), jika niat kalian baik maka segalanya akan menjadi baik bahkan jika kalian tidak mampu melakukannya.  

Jadi tafakur itu pertama akan melindungi kalian, dan menyelamatkan kalian dari hal-hal yang berat di siang harinya.  Untuk menyelamatkan kalian dari hal tersebut dan untuk masuk ke dalam samudra ilmu, kalian harus membaca:

Syahadatain (3 kali)
Astaghfirullah (70 kali)
Surat al-Fatihah (1 kali) 
Surat al-Ikhlash (3 kali)

Dan menghadiahkannya kepada Nabi (saw) yang kemudian akan mempersembahkannya kepada Allah (swt).  Jika seseorang membacanya dan kemudian tidur dengan adab ini, Allah (swt) akan memberinya ru'yah (رؤية), penglihatan dan mimpi seolah-olah ia berada dalam hadirat Nabi (saw).  Grandsyekh mengatakan bahwa Awliyaullah mengetahui bahwa para pengikutnya itu tidak berdaya sehingga mereka melakukannya atas nama para pengikutnya, tetapi mereka ingin agar para pengikutnya melakukan sesuatu agar pipa di antara mereka menjadi terhubung.  

Shaykh Hisham Kabbani

Awrad Khusus dari Grandsyekh Abdullah ad-Daghestani (q) 
Bagian 2

Allah (swt) berfirman di dalam al-Qur'anul karim, 

أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
Athii`uullaaha wa athii`uu 'r-Rasuula wa uuli 'l-amri minkum
Patuhi Allah, patuhi Rasul dan patuhi orang-orang yang mempunyai otoritas di antara kalian. (Surat an-Nisaa, 4:59)

Kita berada di bawah perintah ithaa`a (أطاع), kepatuhan kepada Allah dan Nabi-Nya (saw) dan orang-orang yang mempunyai otoritas atas kalian, di sini maksudnya ulil amri adalah Awliyaullah.  Beberapa ulama mengatakan bahwa maksudnya adalah pemerintah, itu tidak mengapa, dan beberapa lagi mengatakan bahwa maksudnya adalah ulama; tetapi di sini yang kita maksudkan adalah para Awliyaullah yang membimbing kalian pada amal yang baik.  

Grandsyekh mengatakan bahwa Jika seseorang yang telah mengulurkan tangannya untuk mengambil bay'at, atau berikrar kepada Syekh untuk mendapatkan bimbingannya mendapati dirinya jatuh ke dalam masalah (تقع في مأزق), masalah apa pun itu, jika ia berdoa dan ditambah doa semua manusia di bumi ini, itu tidak akan menyelamatkannya sebagaimana Awrad yang akan kuberikan kepada kalian; awrad yang sangat sederhana, tetapi ia bagaikan pedang yang akan merobek masalah yang kalian hadapi dan kalian akan mendapati responnya dengan segera.  

Pertama adalah membaca Syahadatain (3 kali), lalu Astaghfirullah (70 kali), al-Fatihah (1 kali) lalu kalian hadiahkan kepada Nabi (saw) untuk mengurus orang tersebut.  Jika kalian membacakannya kepada orang yang sakit.  Jika sakitnya bukanlah sakit yang akan menyebabkan kematiannya, maka ia akan disembuhkan.  

Jadi yang pertama saya sebutkan tadi adalah untuk tafakur, untuk masuk ke dalam samudra enam kekuatan hakikat.  Jadi kedua bacaan ini jangan kalian lupakan, yang pertama untuk tafakur, dan yang kedua ketika kalian mendapati masalah dan untuk orang yang sakit agar dapat disembuhkan atas Perintah Allah dan melalui rahmatnya Nabi (saw).  Ithaatullaah, kepatuhan kepada Allah adalah ruhnya ibadah.  Jadi, milikilah kepatuhan kepada Allah, Nabi-Nya dan para Awliya.

Shaykh Hisham Kabbani

Tuesday, April 13, 2021

Doa Harian di bulan Ramadhan

Doa Harian Grandsyekh Abdullah Fa’iz ad-Daghestani (q) di Bulan Ramadhan  
 
Bismillāhi 'r-Raḥmāni 'r-Raḥīm 
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang  
 
Allāhumma inni aūdzubika min ghalabāti ‘d-dayni wa ghalabāti 'l-aduwwi wa  
syamātati 'l-adā’ 
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekalahan/keburukan punya hutang,  
dan dari kejahatan musuh yang bisa mengalahkan dan dari musuh-musuh yang jahat dan  
keji.   
 
Allāhumma 'jalnā mina 'l-mustaslimīna ilayka wa mina 'd-dā'imīna bayna yadayk  
wa akhrijnā mina ‘t-tadbīri maak wa'jalnā mina 'l-mufawwidhīna ilayk 
Ya Allah jadikanlah kami dari orang orang yang sepenuhnya berserah diri kepada-Mu, dan  
dari orang-orang yang selalu berada di depan-Mu untuk berjuang dan membela agama-Mu. 
Dan keluarkanlah kami dari pemikiran kami sendiri untuk menentukan sesuatu yang  
berhubungan dengan-Mu; dan jadikanlah kami dari orang-orang yang menyerahkan segala  
urusan dan masalah hanya kepada-Mu. 
 
Allāhumma rabba jibra'īla wa mīkā'īla wa isrāfīl aūdzubika mina 'n-nār 
Ya Allah Tuhan Pencipta Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail serta Malaikat Ishrafil, aku  
berlindung kepada-Mu dari Api Neraka.   
 
Allāhumma inna 'r-rizqa biyadika rizqu 'd-dunyā wa 'l-ākhirah fa'rzuqnā minhumā 
Ya Allah sesungguhnya semua rezeki ada di Tangan/Kekuasaan-Mu, yaitu rezeki di dunia dan  
Akhirat; maka berikanlah rezeki kepada kami dari keduanya. 
   
Allāhumma inni aūdzubika mina 'sy-syaythāni 'r-rajīm wa hamazihi wa nafakhihi wa  
nafatsih 
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari Setan yang terkutuk; dan dari  
godaannya serta dari tiupan dan desah napasnya 
 
Allāhumma 'ḥ-fazhnā min jamīi a`dā'inā min bayni aydīnā 
Ya Allah jagalah/lindungilah kami dari seluruh musuh-musuh kami yang tampak di depan  
kami

*Untuk Kalangan Sendiri